SULTENG RAYA – Dalam memerangi berita bohong (hoax), Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu mengajak seluruh anak binaannya untuk bijak bermedia sosial serta mengimbau agar santun dalam penggunaannya, Selasa (23/1/2024) pagi.

Dipimpin langsung oleh Kasubsi Pendidikan dan Bimbingan Kemasyarakatan, Henny mengatakan, kegiatan ini merupakan inovasi layanan pendidikan yang berfokus dalam penyebaran informasi kepada publik ditengah era digitalisasi saat ini. “Sudah menjadi kewajiban para generasi selanjutnya harus pahami etika bemedia sosial, maka dari itu kita hadir untuk memberikan penguatan-peguatan agar menjadi bekal mereka saat keluar nanti,” kata Henny.

Bukan hanya itu, dirinya juga turut menjelaskan dampak positif maupun negatif dari penggunaan media sosial. Di era modern seperti ini semua hal dapat berlangsung secara mudah, sama halnya mencari ataupun mendapatkan informasi.

Media sosial dapat langsung menyuarakan pandanagn individu ke ranah publik. Namun demikian, media sosial perlu digunakan dengan bijak agar tidak mengubah budaya Indonesia yang toleren, ramah dan sopan santun.

“Hadirnya media sosial ibarat pisau bermata dua, di satu sisi menimbulkan manfaat positif luar biasa, namun di sisi lain menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat,” jelas Henny. “Pemahaman harus kita tekankan mulai dari usia dini, pertumbuhan konten positif harus didorong melalui aksi nyata,” tambahnya.

Kegiatan yang berpusat di ruang pendidikan tersebut, menghadirkan dua orang staf pendidikan dan bimbingan kemasyarakatan, Rizki Fandu dan Douglas yang juga aktif dalam penyebaran informasi kepada masyarakat atau yang dikenal dengan istilah Humas.

Menurut Douglas, hal seperti ini perlu ditanamkan sejak usia dini agar tidak dengan mudah menyimpulkan pemberitaan-pemberitaan yang tidak berdasarkan fakta. “Kita harus perangi yang namanya hoax ditengah masyarakat, sebagai salah satu pegawai yang dipercaya dalam mengelola kehumasan LPKA Palu, kami terus berkomitmen dalam penyampaian informasi teraktual kepada publik,” ujar Douglas.

Sementara, kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari Kepala LPKA Palu, Revanda Bangun yang mengungkapkan akan terus komitmen dalam mendorong pertumbuhan konten positif di kalangan anak muda guna mendukung pemajuan informasi teraktual ditengah masyarakat.

Menggaungkan War For Hoax, LPKA Palu kembali membuktikan bahwa siap untuk menyambut era digitalisasi dengan generasi unggul dalam bermedia sosial. “Bukan hanya para anak binaan, dalam menyambut pemilu yang tidak lama lagi seluruh jajaran LPKA Palu saya pastikan untuk bijak dalam penggunaan media sosial. Pastinya kita harus pahami batasan-batasan dalam penggunaannya,” jelas Revanda. */YAT