SULTENG RAYA – Keberhasilan PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) dalam mengintegrasikan aspek lingkungan dan sosial dalam operasionalnya, telah menarik perhatian industri dan membuatnya menjadi rujukan bagi perusahaan pertambangan lain, tak terkecuali PT Adaro Energy Indonesia.

Perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batu bara itu, melakukan kunjungan ke PT Vale untuk belajar pengelolaan lingkungan dan program Corporate Social Responsibility (CSR).

External Relation Division Head Balangan Coal Adaro Energy, Thoha, menyampaikan ketertarikannya pada sejumlah program-program PT Vale dalam berbagai bidang.

“PT Adaro Energy di berbagai unit bisnis juga mengelola hal yang sama. Namun, apa yang sudah kami lakukan barangkali bisa lebih meningkat atau terdorong setelah mendapat masukan dan melihat langsung kegiatan di PT Vale. Dengan melihat, biasanya kita bisa lebih turn in untuk melakukan hal-hal positif itu,” ungkap Thoha.

Pada kunjungan yang berlangsung Jumat (1/3/2024), rombongan PT Adaro mengunjungi berbagai lokasi di PT Vale. Di antaranya, PLTA Balambano, Utilities Control Room, Process Plant Area, Solia Mining Area, Nursery dan Taman Keanekaragaman Hayati, Arboretum Himalaya, Lamela Gravity Settler (LGS), Galeri Kareso Anatowa, dan Panti Sehat HIPHO.

Thoha mengatakan, dalam hal teknis pihaknya juga menerapkan pengelolaan lingkungan dengan regulasi dan SOP yang sudah diatur pemerintah. Begitu juga dengan sejumlah program dari External Relation perseroan. Namun, pihaknya ingin belajar lebih banyak lagi.

“Dengan begitu, dalam penerapan program berkelanjutan, PT Adaro Energy juga bisa meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya. Apalagi kita tahu bahwa PT Vale ini selalu mendapatkan reward di berbagai bidang,” jelas Thoha.

Kedatangan rombongan PT Adaro Energy tentu disambut hangat oleh PT Vale. Turut mendampingi kunjungan tersebut yakni Specialist Environment Sustainability PT Vale Rizki Pratiwi.

Director Environment & Permit Management PT Vale, Zainuddin mengatakan, kegiatan ini merupakan benchmark di area kerja kedua perusahaan terkait pengelolaan lingkungan dan program CSR.

“Sesi benchmark tidak hanya dilakukan satu arah melainkan saling berbagi program lingkungan, program cleaner energy, dan CSR. Kami menyambut baik kedatangan rombongan PT Adaro, jadi kita bisa sama-sama belajar,” katanya.

Kunjungan tersebut, menurut Zainuddin, membuka kesempatan adanya diskusi berkelanjutan tentang pengelolaan berbagai program yang dilakukan perseroan. Termasuk terbukanya kemungkinan bagi PT Vale untuk melakukan kunjungan serupa ke PT Adaro.

Dia berharap, melalui kunjungan ini kedua pihak bisa saling berbagi pengetahuan tentang hal-hal positif dari berbagai program yang sudah diterapkan kedua perusahaan. Utamanya, program berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Tujuannya bukan untuk ego masing-masing perusahaan. Tetapi bagaimana program pengelolaan lingkungan dan CSR kita bisa memberi manfaat yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Zainuddin

Jadi Pengalaman Berharga

CSR and Comrel Department Head Balangan Coal Adaro Energy, Nico Seniar mengungkap apresiasinya selama kunjungan PT Adaro di PT Vale. Menurutnya, kunjungan tersebut akan menjadi pengalaman berharga bagi pihaknya.

“Kami jadi bisa belajar banyak hal. Berangkat dari banyaknya penghargaan yang diterima Vale. Itu pengakuan atas best practice yang sudah dilakukan PT Vale, terutama terkait pengelolaan lingkungan,” ungkap Nico.

Tak hanya dari pengelolaan lingkungan, Nico menyebut pihaknya juga belajar banyak terkait program CSR yang dijalankan PT Vale. Pada sesi kunjungan terakhir, rombongan PT Adaro mengunjungi Galeri Kareso Anatowa yang merupakan galeri UMKM inisiasi PT Vale.

Di galeri itu, rombongan PT Adaro berkesempatan untuk melihat berbagai produk UMKM di Sorowako binaan PT Vale. Menurut Nico, adanya galeri tersebut menunjukkan bagaimana PT Vale membangun kemitraan dengan masyarakat setempat, termasuk sinergitas dan kolaborasi yang bisa dilakukan dengan baik bersama pemerintah daerah.

“Ada hal berharga yang kami tidak malu katakan yang harus diaplikasikan. Walaupun sebenarnya semangatnya sudah sama, tapi semangat kami semakin terlecut untuk bisa melakukan itu juga,” jelas Nico.

Nico menambahkan, pengembangan atau pemberdayaan masyarakat itu harus berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) seperti yang diterapkan PT Vale. Hal itulah yang juga menjadi konsen PT Adaro untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah.

“Hal itu agar menjadi satu visi misi dalam menjalankan program-program CSR. Kami melihat itu juga menjadi konsennya PT Vale. Kami berharap bisa lebih baik lagi terkait pengelolaan masyarakat, dan kegiatan CSR. Sinergi kami dengan pemerintah daerah bisa lebih baik seperti beberapa best practice yang dilakukan PT Vale,” terang Nico. RHT