SULTENG RAYA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Sulawesi Tengah, mencatat, sepanjang 2023 total transaksi pasar modal di daerah itu mencapai Rp7 triliun.
Angka itu tumbuh positif 48 persen dibanding 2022 dengan investor milenial di bawah umur 30 tahun mendominasi, sekira 63 persen jumlah investor dari total 76.918 investor Sulteng.
Kepala Perwakilan PT BEI KP Sulteng, Putri Irnawati, mengatakan, dari total 76.918 investor di Sulteng, 22.766 diantaranya merupakan investor saham.
Sementara, investor pasar modal di Sulteng berdasarkan pekerjaannya yakni sebesar 31 persen berasal dari pegawai swasta, 27 persen dari pelajar dan mahasiswa, 16 persen dari kalangan pengusaha, 7 persen dari kalangan pegawai negeri, 4 persen dari Ibu rumah tangga, dan 1,7 persen dari kalangan guru dan 14 persen dari lain-lain.
“Kabupaten/kota yang memiliki memiliki jumlah investor pasar modal terbanyak pertama berasal dari Kota Palu sebesar 34 persen, disusul oleh Kabupaten Banggai sebesar 10 persen, Kabupaten Morowali sebesar 8,4 persen dan Kabupaten Parigi Moutong 8,3 persen,” kata Putri, Selasa (30/1/2024).
Ia juga menjabarkan total transaksi sebesar tujuh triliun itu, dimana kabupaten dan kota dengan akumulasi nilai transaksi terbesar pertama berasal dari Kabupaten Tolitoli Rp3,7 triliun, disusul Kota Palu sebesar Rp2,1 triliun, Kabupaten Morowali sebesar Rp365 miliar, dan Kabupaten Banggai sebesar Rp188 miliar.
Dari sisi distribution channel, sepanjang 2023 terdapat 18 Galeri Investasi BEI yang tersebar di beberapa perguruan tinggi dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan di Sulawesi Tengah. Secara keseluruhan, sepanjang 2023 pasar modal Indonesia bertumbuh secara positif. “Kami berharap, tahun ini semakin meningkat lagi,” tutupnya. RHT