SULTENG RAYA – Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Parigi Moutong (Parmout) menyatakan komitmennya untuk turut ambil bagian dalam pembangunan Kabupaten Parigi Moutong tahun 2025-2045.
Ketua Umum HIPMI Parigi Moutong, Moh. Ridwan Hi. Nontji, S.E., M.B.A., menegaskan bahwa pihaknya siap membangun sinergitas, berkolaborasi dan bergerak bersama pemerintah daerah Kabupaten Parigi Moutong.
Hal itu diungkapkan Ridwan Nontji usai menghadiri Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Parigi Moutong, Senin (11/12/2023) lalu.
Ridwan Nontji berharap bahwa RPJPD yang dirancang untuk 20 tahun mendatang (2025-2045), dapat memberikan rasa keadilan, memberi kebermanfaatan dan memberi kepastian untuk kesejahteraan masyarakat.
“Dalam menentukan arah kebijakan dan program, yang harus dipastikan dari RPJPD itu adalah hadirnya rasa keadilan, kebermanfaatan dan memberi kepastian untuk kesejahteraan masyarakat dan daerah Kabupaten Parigi Moutong,”jelasnya.
Untuk memastikan hal-hal tersebut, HIPMI Parigi Moutong akan turut ambil bagian mensukseskan kebijakan dan program yang telah dirancang tersebut.
Menurut Ridwan, kesejahteraan masyarakat bisa dicapai, karena Kabupaten Parigi Moutong memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat luar biasa. Parigi Moutong dengan Luas Wilayah 5.825,44 KM², memiliki panjang garis pantai 510.60 KM. Parigi Moutong juga merupakan kabupaten yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Sulteng yakni 446.712 Jiwa (Tahun 2022).
Ridwan Nontji mengatakan, ada sejumlah isu strategis yang perlu diperhatikan dalam Pembangunan Daerah Kabupaten Parigi Moutong. Pertama, Kualitas Daya Saing Sumber Daya Manusia, empat hal yang jadi fokus dalam isu ini yakni kualitas dan partisipasi pendidikan, derajat kesehatan masyarakat, rendahnya pemberdayaan dan perlindungan sosial, serta pembangunan dan pemberdayaan perempuan dan anak.
Isu strategis kedua yakni pembangunan dan pemetaan ekonomi. Dua permasalahan yang menjadi fokus dalam isu ini, yaitu Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi. Kemudian isu strategis ketiga yaitu Pengendalian Lingkungan Hidup.
Ridwan Nontji melanjutkan, adapun yang menjadi Permasalahan Pembangunan Daerah Kabupaten Parigi Moutong yakni Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kemiskinan, Lapangan Kerja, Pertumbuhan Ekonomi, Rawan Bencana, Infrastruktur Dasar, serta Ketimpangan Wilayah. Permasalahan lainnya adalah Iklim Investasi, Inovasi Daerah, Digitalisasi, Rentang Kendali, Komunitas Adat Terpencil dan Pemanfaatan Ruang.
“Visi Kabupaten Parigi Moutong 2025-2045, yaitu Mandiri, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan. Mandiri yaitu tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan memaksimalkan potensi kearifan lokal. Kemudian Berdaya Saing yaitu pengelolaan potensi keunggulan daerah, serta Berkelanjutan yaitu optimalisasi pengelolaan SDM,” jelas Ridwan Nontji
Adapun yang menjadi Misi Kabupaten Parigi Moutong 2025-2045, jelas Ridwan Nontji yakni Sosial (SDM), Ekonomi (Kemandirian Daerah),Lingkungan (Ketahanan Daerah Terhadap Perubahan Iklim Global, Tata kelola dan Supremasi Hukum, dan Kewilayahan (Pemerataan Infrastruktur) guna mendukung potensi unggulan daerah secara berkelanjutan.
“Semoga RPJPD bisa kita wujudkan dengan memaksmimalkan seluruh potensi daerah,” kata Ridwan Nontji. *WAN