SULTENG RAYA- Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan Universitas Tadulako, berhasil meraih nilai akreditasi kumulatif 92,83 (Terakreditasi A) dari asesor Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Kamis (26/10/2023).

Nilai kumulatif 92,83 (Terakreditasi A) itu dibacakan langsung oleh Drs. Supriyanto, M.Si, penilaian tersebut berdasarkan beberapa kriteria diantaranya koleksi, layanan, pengembangan sumber daya manusia, sarana prasarana, keuangan dan managerial perpustakaan.

Sebelumnya, UPA Perpustakaan Universitas Tadulako menerima kunjungan Tim Asesmen Lapangan dan Direktur Standarisasi dan Akreditas Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI. Hal tersebut dalam rangka reakreditasi UPA Perpustakaan bertempat di Meeting Room Perpustakaan Untad.

Kepala UPA Perpustakaan Universitas Tadulako, Nurhayati, S.Sos., M.Si dalam sambutannya, menuturkan persiapan perpustakaan Untad dalam reakreditasi kali ini sangat terbantu dan penyusunan borang selama kurang lebih 4 bulan.

Katanya, terakhir kali asesmen dilakukan pada tahun 2013 lalu. Hal tersebut terjadi karena asesmen yang harus dilakukan pada tahun 2018 tertunda akibat bencana alam yang terjadi di Kota Palu. Sehingga reakreditasi yang seharusnya dilakukan setiap 5 tahun menjadi tertunda dan akhirnya dapat dilaksanakan kembali di tahun ini.

“Kami sangat bersemangat untuk momen kali ini, mengingat bahwa asesmen akreditasi perpustakaan kami terakhir kali dilakukan pada tahun 2013 lalu. Hal tersebut terjadi karena asesmen yang harus dilakukan pada 2018, tertunda akibat bencana alam yang terjadi di Palu,” ujar Nurhayati, Kamis (26/10/2023).

Dikesempatan yang sama, Ketua Tim Asesmen Lapangan dari Perpustakaan Nasional RI Drs. Supriyanto, M.Si menyampaikan Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan salah satu fokus Perpusnas dalam meningkatkan minat baca di Indonesia.

“Terkait akreditasi, kami berharap agar hari ini Perpustakaan Untad telah mengalami peningkatan kualitas yang sesuai dengan standar Perpustakaan Nasional. Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu perhatian kami dalam mencerdaskan dan menarik minat baca pemustaka,” papar Drs. Supriyanto.

Wakil Rektor bidang Akademik, Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, S.T., M.T., M.Sc memaparkan dengan jumlah mahasiswa aktif di Untad mencapai 45.000 orang, dan dosen 1.500 serta tendik 800 orang. Dengan populasi tersebut perpustakaan memiliki peran yang penting bagi mahasiswa dan akademisi sebagai sumber pembelajaran dan sumber referensi terkait penelitian kepada Masyarakat.

“Diharapkan Untad kedepan akan berbadan Hukum sehingga penting mengembangkan perpustakaan di Untad. Perpustakaan kami akan terus dikembangkan meliputi fasilitas, koleksi buku dan memanfaatkan digitalisasi,” jelas Dr. Andi Rusdin.*ENG