RAYA – Sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat terkait layanan transaksi valas yang kini hadir di aplikasi , BRI mengadakan talkshow bertajuk ‘Mudah Valas Bersama BRImo’  di BRI Innovation Center, Gedung BRI I, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).

Selain talkshow, acara itu juga dirangkaikan dengan peresmian layanan transaksi valas di SuperApps milik BRI atau akrab disebut BRImo.

Dengan adanya layanan baru itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., berharap bisa memudahkan transaksi masyarakat yang berkaitan dengan ekspor dan impor, pembayaran dana pendidikan ataupun travelling ke luar negeri.

“Pembukaan rekening ini sebenarnya langkahnya juga sangat simpel sekali, cuma kurang dari lima klik malah atau kurang dari satu menit rekening itu enggak hanya jadi tetapi sudah langsung aktif bisa dipakai bertransaksi,” jelas Head of Prodcut Development Retail Payment Division BRI, Danang Wedhasmara.

Layanan transaksi valas yang hadir di BRImo meliputi buka rekening BRItama Valas, fitur Konversi Valas yang digunakan untuk jual-beli valas, dan fitur untuk pengiriman dana valas ke berbagai negara di seluruh dunia.

Pilhan jenis mata uang asing yang disediakan pun beragam, ada sebanyak 10 mata uang asing terdiri dari: USD, EUR, CNY, AUD, SGD, AED, GBP, JPY, HKD, dan .

Nasabah juga bisa menabung di rekening valas tersebut dengan sistem mencicil karena jumlah minimum transaksi yang diberikan BRI adalah sebesar Rp 200.000. Menurut Danang, ini memberikan fleksibilitas bagi mereka yang ingin melakukan konversi valas agar bisa menabung setiap saat.

Kerja sama BRI dengan berbagai top foreign bank dan global money service businesses di berbagai negara menjadikan nasabah bisa melakukan transfer uang langsung ke berbagai bank dan dompet internasional, serta pengiriman secara tunai. Penerima dana tidak perlu memiliki rekening bank dan cukup mengunjungi gerai milik mitra kerja sama BRI.

Sejak peluncurannya, aplikasi BRImo sampai Mei 2023 telah menorehkan pencapaian transaksi finansial sampai 1,1 miliar transaksi dengan nilai transaksi yang tembus Rp 1,5 triliun.

Selain para narasumber, acara ini dihadiri langsung oleh Andrijanto selaku Director of Network & Services BRI ditemani Achmad Royadi selaku Senior Executive Vice President Treasury Global Services BRI.

Head of Client Solution Department dari Treasury Division BRI Adly Yusrizal, sebagai salah satu narasumber dalam acara tersebut juga menyoroti kondisi ekonomi nasional berkaitan dengan transaksi valas.

Menurutnya, meski kondisi ekonomi Indonesia terutama setelah pandemi memanglah tidak mudah, Indonesia masih di atas 5% selama lima kuartal beruturut-turut dan menunjukkan adanya pertumbuhan yang positif.

Kondisi tersebut membuat optimisme dalam beberapa faktor, yaitu perdagangan internasional yang tumbuh khususnya transaksi ekspor, ditambah dengan mengingkatnya jumlah mahasiswa yang pergi belajar ke luar negeri. Kegiatan-kegiatan ini akan membutuhkan transaksi valas ke depannya.

Di sisi lain, menanggapi adanya risiko fluktuasi ketika ekonomi global tidak stabil, Adly juga menekankan bahwa masyarakat bisa memanfaatkan sistem menyicil tabungan valas di BRI ini.

“Nyicil itu salah satu cara kita memitigasi risiko atas fluktuasi nilai tukar. Jadi pada saat [misalnya] Poundsterling lagi melemah, menguat, kita bisa tukar pakai BRImo konversi valas,” jelas Adly.

Sementara itu, berkaitan dengan transaksi valas, Achmad Royadi mewakili BRI menargetkan transaksi remittance baik yang masuk maupun keluar untuk mencapai angka di atas 20 persen. Liputan6.com