RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) , mencatat sepanjang April 2022 sampai April 2023 inflasi year on year (yoy) Kota sebesar 3,52 persen. Adapun Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,83 persen.

Kepala BPS Kota Palu, G A Nasser, mengatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,65 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 4,04 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 2,83 persen.

Lebih lanjut, Nasser mengatakan, kelompok kesehatan juga mengambil porsi yakni 1,67 persen, kelompok transportasi 9,28 persen, kelompok , komunikasi dan jasa keuangan 0,09 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 6,05 persen, kelompok pendidikan 0,98 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 2,53 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,90 persen.

“Sebaliknya, terjadi penurunan indeks harga pada kelompok pakaian dan alas kaki 0,82 persen,” ucapnya.

Adapun 10 komoditas utama di Kota Palu yang andil dalam inflasi yakni 0,89 persen, bensin 0,79 persen, bahan bakar rumah tangga 0,26 persen, kontrak rumah 0,20 persen, tukang bukan mandor 0,19 persen, rokok kretek filter 0,19 persen, rokok putih 0,11 persen, angkutan udara 0,11 persen, buku tulis bergaris 0,09 persen, dan angkutan antar kota 0,09 persen.

“Sementara, ada juga 10 komoditas utama di Kota Palu yang andil negatif terhadap inflasi yoy, seperti minyak goreng 0,39 persen, ikan selar atau ikan tude 0,27 persen, ikan cakalang atau ikan sisik 0,11 persen, cabai rawit 0,10 persen, jagung manis 0,07 persen, kerudung atau jilbab 0,04 persen, cabai merah 0,03 persen, batako 0,03 persen, hand body lotion 0,02 persen dan kangkung 0,02 persen,” tutup G. A Nasser. ULU