SULTENG RAYA – PT Vale Indonesia Tbk., melakukan pertemuan bersama Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura guna membahas Proyek Strategis Nasional (PSN) Blok Bahodopi di salah satu hotel di Jakarta, Rabu (23/8/2023) malam.

Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, menyambut baik atas investasi PT Vale di Sulteng, khsususnya di Kabupaten Morowali.

Ia berharap, investasi PT Vale memberikan nilai tambah untuk masyarakat sekaligus berkontribusi meningkatkan kapasitas fiskal daerah.

“Semoga PAD kita 2024 meningkat menjadi Rp 2.008.000.000.000,”katanya.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, meminta dukungan Pemprov Sulteng dan Pemerintah Kabupaten Morowali agar investasi perseroan di wilayah konsesi Blok Bahodopi dapat berjalan baik.

Turut hadir pada kesempatan itu, Ketua TP PKK, Vera Rompas Mastura, Tenaga Ahli Gubernur, Ridha Saleh, Direktur PT Pembangunan Sulteng, Kartino Pitojo, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Fahrudin D. Yambas, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Kesra, Rohani Mastura, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Farid Rifai Yotolembah, Kadis ESDM, A. Rachmansyah Ismail, Kadis Kominfo Sudaryano Rahmalifman Lamangkona, Plt Kadis Kehutanan Muhammad Neng, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Eddy Nicolas Lesnusa, Kepala Biro Pemerintahan, Dahri Saleh, dan Kepala Biro Hukum, Adiman.

BANGUN PABRIK PENGOLAHAN NIKEL

Sebelumnya diberitakan, di Blok Bahodopi, PT Vale berencana mewujudkan komitmen investasi sesuai amandemen Kontrak Karya, untuk merealisasikan proyek pembangunan pabrik pengolahan nikel di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

PT Vale bersama dua mitra kerja, yakni Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co., Ltd dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd telah menandatangani dokumen perjanjian kerangka kerjasama proyek (PCFA) untuk fasilitas pengolahan nikel di Sulawesi Tengah pada 24 Juni 2021. 

Fasilitas pengolahan nikel di Sulawesi Tengah akan terdiri dari delapan lini Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dengan perkiraan produksi sebesar 73.000 metrik ton nikel per tahun beserta fasilitas pendukungnya.

Proyek Blok Bahodopi meliputi Kontrak Karya PT Vale seluas 16,395 hektar di Blok 2 dan Blok 3 Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Proyek Blok Bahodopi itu terdiri dari dua bagian utama, yaitu proyek penambangan yang dilakukan oleh PT Vale dan pembangunan pabrik pengolahan atau smelter yang akan dilakukan oleh perusahan patungan yang dibentuk oleh PT Vale, Tisco dan Xinhai.

Saat ini, studi tahap akhir sedang dijalankan untuk memastikan kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan aman, layak secara ekonomis dan memastikan ketersediaan pasokan material bijih nikel ke pabrik pengolahan.

Tahapan studi lanjutan juga sedang dijalankan oleh partner dan PT Vale  untuk pembangunan pabrik pengolahan nikel beserta fasilitas pendukungnya di Sambalagi, Kabupaten Morowali.

Material bijih dari area penambangan di Bahodopi Blok 2 dan 3 akan diangkut menggunakan transportasi laut ke lokasi pabrik di Sambalagi. Proses pengurusan ijin lingkungan dan ijin-ijin lainnya saat ini sedang dilakukan.

Sementara di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, PT Vale mengelola area Kontrak Karya (KK) sebesar 20.286 hektar. Proyek tersebut terdiri dari dua yakni, proyek penambangan yang dilakukan oleh PT Vale  dan pabrik pengolahan dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (“HPAL) yang akan dioperasikan oleh perusahaan patungan yang dibentuk oleh Sumitomo Metal Mining, Co. Ltd (SMM) dan PT Vale.RHT