RAYA- Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah melalui KKLP Pembinaan dan Bahasa Hukum menyelenggarakan kegiatan Bengkel Bahasa dan Hukum di Kabupaten Tolitoli. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni Kamis sampai Jumat (8-9 Juni 2023) di Hotel Alatas Kabupaten Tolitoli.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakapolres Kabupaten Tolitoli, Kompol Gede Suara, S.H.

Dalam kesempatan itu, Wakapolres mengatakan kepada seluruh peserta agar lebih cermat, disiplin, dan berperan aktif dalam mengikuti kegiatan Bengkel Bahasa dan Hukum ini agar lebih siap menghadapi berbagai macam permasalahan menjelang tahun politik.

Di tempat yang sama, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Asrif, M.Hum mengingatkan bahwa sejumlah kasus memerlukan ahli bahasa, maka selama ini Kemendikbudristek melalui Balai Bahasa di Sulawesi Tengah gencar melaksanakan kegiatan Bengkel Bahasa dan Hukum.

Karena salah satu tugas Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah adalah menyiapkan tenaga ahli bahasa terkait dengan kasus yang memerlukan keterangan ahli bahasa. “Lembaga kami menyiapkan diri untuk bersinergi dengan semua pihak demi terciptanya situasi yang aman dan kondusif, yang mana situasi aman dan kondusif itu salah satunya terjadi karena pemakaian bahasa yang sesuai, baik, dan benar,” ujar Asrif,

Kegiatan tersebut katanya bertujuan untuk mendiskusikan relasi bahasa dan hukum, atau dengan istilah lain linguistik forensik.

Lebih lanjut, Asrif menjelaskan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi para penyidik dari aspek kebahasaan.  “Sebagai pembina kebahasaan di , Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah turut berkontribusi bagi para penyidik di lingkungan Tolitoli sesuai dengan tugas dan fungsi,”sebutnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh 50 peserta dari Kepolisian Resor Kabupaten Tolitoli. Dengan harapan melalui kegiatan itu, pemahaman bahasa para penyidik dapat bertambah dari cara memahami kata sesuai arti kamus, memahami kata dari segi konteks, dan lain-lain.

Pemahaman ini kata Asrif, penting bagi penyidik untuk mengerti konteks dari siapa yang berbicara, ditujukan kepada siapa, dan bahasa yang tersurat maupun tersirat dalam suatu tuturan atau tulisan.

Dalam kegiatan itu, tiga narasumber dihadirkan untuk memberikan pengetahuan kebahasaan kepada para peserta yaitu Dr. Asrif, M.Hum., Songgo, M.Pd., dan Dr. Ulinsa dari Universitas Tadulako. *ENG