SULTENG RAYA- Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM mengatakan, Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang setiap tanggal 20 Mei setiap tahunnya diperingati harus dimaknai oleh pemuda sebagai kebangkitan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), sebagai modal dalam mengisi kemerdekaan.
Jika sebelumnya kata Prof Rajindra, tepat tanggal 20 Mei 1908 telah berdiri sebuah organisasi yang mengubah arah perjuangan, dari yang bersifat kedaerahan berubah menjadi bersifat nasional dengan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia, sekaligus mempelopori perjuangan dengan memanfaatkan kekuatan pemikiran dan mendorong munculnya organisasi-organisasi pergerakan lainnya.
Organisasi tersebut adalah Boedi Oetomo (B0), yakni sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Atas dasar itu Presiden Soekarno menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1948.
“Jika zaman itu adalah awal perubahan bentuk perjuangan baru yang selama ini bersifat kedaerahan berubah menjadi bersifat nasional dengan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia, maka saat ini adalah harus dimaknai sebagai bentuk kebangkitan pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai modal dalam mengisi kemerdekaan,”sebut Prof Rajindra, Selasa (23/5/2023).
Sebab kata Prof Rajindra, hari ini bangsa Indonesia sudah merdeka dari bentuk penjajahan yang bersifat invasi bangsa lain, penjajahan dalam bentuk fisik sudah tidak mungkin terjadi, jikapun itu terjadi kemungkinan sangat kecil.
Namun penjajahan dalam bentuk lain sangat memungkinkan terjadi, yakni dalam bentuk penguasaan Sumber Daya Alam (SDA). Jika generasi bangsa ini tidak memiliki Sumber Daya Manusia yang mumpuni, yang mampu mengolah Sumber Daya Alamnya, maka peluang untuk dikelolah dan dikuasai oleh bangsa luar sangat terbuka.
Itulah katanya yang sedang terjadi saat ini, Sumber Daya Alam Indonesia banyak dikuasai dan dikelolah oleh bangsa asing, begitu banyak Sumber Daya Alam Indonesia dikelolah oleh perusahaan yang tidak bendera Merah Putih.
“Coba kita lihat di Morowali dan Morowali Utara, begitu banyak perusahaan yang mengelolah Sumber Daya Alam Indonesia yang berbendera asing, bahkan anak-anak kita harus mengemis antri jika mau mendaftar di perusahaan itu sebagai karyawan, itupun hanya sebagai buruh kasar, itulah kenyataan yang terjadi,”sebutnya.
Artinya kata Prof Rajindra, Sumber Daya Manusia Indonesia yang harus diperbaiki, ditingkatkan kualitasnya, agar kedepan generasi bangsa ini bisa mengelolah dan menguasai Sumber Daya Alamnya sendiri yang begitu kaya yang dianugerahkan Allah SWT kepada bangsa ini.
Jika tidak katanya, maka kekayaan alam yang dianugerahkan Allah SWT kepada bangsa ini akan dinikmati oleh bangsa luar, sementara rakyat Indonesia sebagai pemiliknya hanya menikmati sebagian kecilnya saja.
Untuk itulah katanya, jika ingin menjadi negara yang kuat dan mampu mengelolah Sumber Daya Alamnya sendiri, masyarakatnya harus terdidik. Karena hanya melalui pendidikan, masyarakat bisa terdidik dan mandiri. Peran tersebut juga harus diambil oleh Unsimuh Palu dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) terbaik yang mampu memajukan bangsa Indonesia. ENG