SULTENG RAYA- Ratusan Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu bersama warga Muhammadiyah dan masyarakat sekitar kampus melaksanakan salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di halaman rektorat, Jumat (21/4/2023).
Sekalipun salat Id Idul Fitri kali ini berbeda dengan pemerintah, dimana pemerintah melalui Kementerian Agama RI memutuskan pelaksanaan salat Idul Fitri, 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu (22/4/2023), namun hal itu tidak menyurutkan antusias civitas akademika Unismuh Palu bersama warga Muhammadiyah dan masyarakat sekitar kampus melaksanakan salat Idul Fitri.
Tampak ratusan jamaah memadati halaman rektorat hingga meluber ke halaman gedung pascasarjana sejak pagi. Tepat Pukul 07:00 Wita, Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Tengah, Muh. Syaltut, S. Sy.,S.H bertindak sebagai Imam Salat Idul Fitri, 1 Syawal 1444 H berdiri dan memimpin pelaksanaan salat.
Lalu dilanjutkan oleh Wadir II Pascasarjana Unismuh Palu, sekaligus salah seorang Tokoh Muhammadiyah Sulawesi Tengah Dr. H. Hamdi Rudji, M.Si melaksanakan tugas sebagai khatib pada pelaksanaan Salat Idul Fitri, 1 Syawal 1444 H.
Dalam khutbahnya, Hamdi Rudji mengingatkan kepada jamaah, bahwa tujuan puasa yang dilaksanakan selama satu bulan atau selama bulan ramadan adalah menjadi orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT (Q.S Al-Baqarah Ayat 183).
Katanya, orang yang bertakwa hanya takutnya kepada Allah SWT, pantang baginya untuk takut kepada kehidupan dunia yang serba menyilaukan ini, dan terlindungi keimanannya dari gangguan dunia. Iman dan takwa saling bersinergi untuk melindungi dari gempuran-gempuran dunia yang menjebak, sehingga tidak terjerumus pada kehinaan duniawi.
Untuk itu kata Hamdi Rudji, jika mau dan ingin mewarisi tugas-tugas para nabi, maka mulailah dari diri sendiri, karena orang yang senantiasa mencari kesalahan dirinya sendiri tidak punya waktu lagi mencari-cari kesalahan orang lain, yang bahasa lainnya gibah dan fitnah. “Kita akan terjauh dari hal itu semua, jika kita betul-betul beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,”pesan Hamdi Rudji.
Sehingga kata Hamdi Rudji, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa orang yang baik itu adalah orang yang mampu mendatangkan kebaikan bagi orang lain.
Hamdi Rudji melanjutkan, berangkat dari Iman dan Takwa, maka selanjutnya menuju dan melangkah kepada perbuatan nyata sebagai seorang hamba yang mengabdi kepada Allah SWT dengan melaksanakan tugas-tugas ke khalifahan, sebagai seorang Bani Adam yang memang ditugaskan hal tersebut membangun pradaban manusia dengan berusaha memanfaatkan potensi akal yang diberikan Allah, maka terjadi dinamisasi dalam aktifitas manusia di muka bumi ini.
Dimana tugas manusia diciptakan di muka bumi ini adalah sebagai khalifah sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-Baqarah Ayat 30. “Maka mari kita makmurka bumi dengan memanfaatkan potensi akal dan pikiran kita yang telah Allah anugerahkan kepada kita semua, karena itu adalah tugas sebagai seorang khalifah,”sebutnya. ENG