SULTENG RATA – Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) provinsi Sulawesi Tengah menyebutkan, dari 15 puskesmas yang ada di Kabupaten Tolitoli, baru tujuh puskesmas yang memiliki tenaga apoteker. Sementara Delapan puskesmas lainnya hingga saat ini, belum mempunyai petugas apoteker. Hal itu disampaikan Ketua IAI Sulteng, Moh. Ma’rufik usai mengukuhkan pengurus IAI Cabang Tolitoli periode 2023-2026, Ahad (5/3/2023).

“Kehadiran Apoteker di daerah ini mestinya diberikan perlindungan, kewenangan, dan sekaligus kesejahteraan. Dimana selama ini, Apoteker sebagai salah satu jasa profesi di bidang kesehatan, tidak pernah mendapatkan tunjangan profesi, seperti profesi kesehatan lainnya,” ujar Moh. Ma’rufik.

Sementara itu, Ketua IAI cabang Tolitoli Fanny Fardiyani mengatakan, selaku pimpinan organisasi berkumpulnya para apoteker, dia akan menjalani dengan penuh tanggung jawab dan tetap membawa organisasi ini ke arah yang lebih baik.

“Saya berharap atas kepemimpinan saya para pengurus dapat kuat dan solid,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Sekretaris Kabupaten Tolitoli, Asrul Bantilan mengungkapkan, salah satu keberhasilan pembangunan nasional dan daerah selalu diukur dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat.

Olehnya itu, Pemerintah Kabupaten Tolitoli terus berupaya mengembangkan berbagai kebutuhan dan hal- hal yang berkaitan dengan kesehatan, antara lain peningkatan jumlah kapasitas, dan kualitas tenaga kesehatan termasuk apoteker. Sebagai peningkatan akses kesehatan bagi masyarakat, baik di puskesmas maupun di rumah sakit.

“Saya berharap kepada para apoteker dapat membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan secara prima kepada masyarakat,dan menekankan melaksanakan tugas secara profesional dengan tetap mentaati kode etik profesi,” tandasnya.*WAN