SULTENG RAYA – Forum Koordinasi dan Komunikasi (Forkkom) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) se-Sulawesi Tengah kembali melaksanakan Pameran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ke-20.
Kali ini, kegiatan dilaksankan di Kota Palu dipusatkan di Lapangan Vatulemo, Kota Palu. Pameran yang diikuti sedikitnya 50 pelaku UMKM dari seluruh kabupaten dan kota se-Sulteng itu, dibuka Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido bersama Kepala Bappeda Sulteng, Christina Shandra Tobondo dan Kepala Bappeda Kota Palu, Arfan, ditandai dengan pemukulan gendang di Lapangan Vatulemo, Sabtu (28/1/2023).
Momentum tersebut dimanfaatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu memperkenalkan salah satu programnya, yakni pengurangan penggunaan air minum kemasan plastik.
“Mungkin bapak ibu kaget, kami memang dari Pemerintah Kota Palu mulai tahun 2022 sudah membiasakan tidak menggunakan botol kemasan plastik, namun kita menggunakan tumbler,” kata Wawali Reny.
Tidak lupa, ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh perwakilan kabupaten se-Sulteng yang berkesempatan hadir ikut serta dalam Forkkom Bappeda se-Sulawesi Tengah.
Ia berharap, melalui kegiatan terebut dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Kota Palu, serta menjadi tempat hiburan masyarakat.
“Yang paling penting adalah bisa mencicipi makanan khas dari masing-masing kabupaten dan Kota Palu,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pada 2021 lalu, Pemkot Palu telah melakukan kajian potensi dan strategi manajemen UMKM untuk validitas data UMKM Kota Palu, serta bantuan modal dasar usaha per kepala keluarga sebesar Rp10 juta untuk 420 KK, 79 kelompok usaha bersama dan geliat usaha ekonomi produktif dengan dukungan pemasaran UMKM telah dilakukan publikasi usaha berbasis online, serta pameran atau expo produk baik skala lokal maupun nasional.
Tahun lalu, kata dia, Pemkot Palu terus melakukan pendampingan UMKM melalui pemberian modal usaha, pelatihan manajemen usaha, pelatihan teknik produksi dan pemanfaatan marketplace dengan digitalisasi pemasaran.
“Selain itu, Pemerintah Kota Palu telah melakukan kajian penyusunan peta calon penerapan inkubator bisnis berbasis digital perkelurahan. Semua diberlakukan sebagai bentuk keberpihakan Pemerintah Kota Palu terhadap UMKM di Kota Palu,” jelasnya.
Ia mengemukakan, salah satu strategi agar UMKM naik kelas, yaitu harus didukung semua elemen. Olehnya, konsep kolaborasi perlu dilakukan. Dalam arti, kata dia, urusan UMKM bukan hanya urusan Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan UMKM secara sendiri, namun seluruh perangkat daerah harus terlibat sebagai partnership yang harus saling mendukung bahkan stakeholder juga.
“Saya apresiasi seluruh Bappeda baik Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, dan seluruh kabupaten lain karena FORKKOM Bappeda ke-20 tidak hanya bertemu untuk berkoordinasi namun juga berkomunikasi guna merumuskan kebijakan perencanaan daerah serta memikirkan kesejahteraan masyarakat melalui implementasi nyata pameran UMKM yang dilakukan hari ini dan beberapa hari kedepan,” katanya.
Wawali Reny berpesan kepada para UMKM yang mengikuti pameran untuk selalu meningkatkan inovasi produk yang diminati pasar dan menjadi selera masyarakat. Selain itu, ia juga berpesan agar para UMKM dan pengunjung tetap menjaga kebersihan lingkungan.
“Mari kita jaga kebersihan tempat ini dan Kota Palu secara keseluruhan. Saya berharap tidak ada yang buang sampah sembarangan. Sehingga Lapangan Vatulemo mulai malam hari ini dan seterusnya akan menjadi bersih dengan komitmen kita bersama,” tuturnya.HGA