SULTENG RAYA – Perusahaan Umum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tengah menyebutkan harga minyak goreng di daerah ini termasuk paling murah dalam skala nasional. Harga migor hanya kalah dengan Sumatera Barat.
“Data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, harga minyak goreng merek ‘Kita’ dalam kemasan bantal ukuran 1 liter Rp13.800 atau termurah kedua secara nasional setelah Provinsi Sumatera Barat dengan harga Rp13.600,” kata Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Sulteng, David Susanto beberapa waktu lalu.
Kata David, hingga kini komoditas minyak goreng sudah stabil dan tidak lagi berpengaruh terhadap harga kemasan premium, sebagaimana kebijakan pemerintah yang secara konsisten melakukan pemenuhan stok dalam negeri sejak empat bulan terakhir.
“Kami sebagai lembaga berurusan dengan pangan harus memastikan komoditas pangan di daerah terpenuhi dengan baik, bila terjadi gejolak harga maka kami harus mengambil langkah intervensi, karena kami sifatnya sebagai stabilisator,” kata David.
Saat ini, katanya, Bulog memiliki stok minyak goreng sebanyak 1.340 liter yang diproyeksikan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat dua bulan ke depan, namun pihaknya tetap mengusulkan ke pusat untuk penambahan mengingat Bulan Maret memasuki Bulan Suci Ramadhan.
Oleh karena itu, penambahan sejumlah komoditas baru akan dilakukan pada Februari mendatang, sebab Bulan Ramadhan dan Idul Fitri kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan meningkat, berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, ketersediaan minyak goreng sangat memadai. Pemerintah juga menyediakan alternatif minyak curah, dan semuanya tersedia di pasar tradisional maupun retail,” ucap David.
Ia mengemukakan, stok bahan pangan dikelola oleh Bulog mampu bertahan hingga triwulan pertama tahun 2023, dengan begitu pihaknya memanfaatkan berbagai kesempatan ikut terlibat bersama-sama Pemerintah Daerah (Pemda) menyelenggarakan kegiatan perdagangan, salah satunya lewat pasar murah, termasuk memanfaatkan mitra-mitra rumah pangan kita (RPK) di kabupaten/kota.
“Stok pangan yang ada saat ini pada kami sebagai komoditas prioritas masyarakat yakni beras 4.500 ton, gula pasir 182 ton, 1.340 liter, tepung terigu 9,7 ton dan daging ayam 980 kilo. Ini semua dilakukan sebagai bentuk percepatan pengendalian inflasi,” tutup David. RHT/ANT