SULTENG RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palu mencatat, Kota Palu mengalami inflasi year on year (yoy) sebanyak 5,81 persen pada Desember 2022.

Kepala BPS Kota Palu, G A Nasser, mengatakan, inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau 3,41 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 2,71 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 10,20 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 4,33 persen.

“Kelompok kesehatan 0,26 persen, kelompok transportasi 12,75 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,20 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 3,81 persen, kelompok Pendidikan 0,98 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 2,62 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 7,39 persen,” ucapnya

Selain itu, adapula 10 komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi yoy antara lain, bensin 0,79 persen, bahan bakar rumah tangga 0,73 persen, angkutan udara 0,54 persen, tukang bukan mandor 0,51 persen, kontrak rumah 0,38 persen, bawang merah 0,15 persen, sabun mandi 0,14 persen, telur ayam ras 0,14 persen, rokok kretek filter 0,13 persen dan rokok putih 0,10 persen.

“Sementara, 10 komoditas yang memiliki andil negatif terhafap inflasi yoy antara lain, cabai rawit 0,19 persen, ikan selar atau tude 0,12 persen, cabai merah 0,05 persen, telepon seluler 0,04 persen, ;kerudung atau jilbab 0,03 persen, semangka 0,03 persen, pembalurt Wanita 0,02 persen, daster 0,02 persen, sabun cair atau cuci piring 0,02 persen dan baju kaos berkerah pria 0,02 persen,” jelasnya.

Tidak hanya inflasi yoy, Nasser, juga mengatakan bahwa tingkat inflasi month to month (mtm) Desember 2022 sebesar 0,80 perseb dan tingkat inflasi year to date (ytd) Desember 2022 sebesar 5,81 persen.ULU