SULTENG RAYA– PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 4 Pantoloan mencatat capaian signifikan dalam layanan logistik dengan melaksanakan direct call sejak Mei 2025.
Setiap pelayaran langsung ini mengangkut rata-rata 100 box peti kemas, menandai peningkatan konektivitas dan efisiensi pengiriman barang dari dan menuju wilayah Pantoloan, Sulawesi Tengah.
General Manager (GM) Pelindo Regional 4 Pantoloan, Chaerur Rijal mengatakan bahwa kegiatan direct call yang sudah dilakukan sebanyak 7 kali dengan menggandeng perusahaan pelayaran internasional asal Hongkong, SITC, ini merupakan bentuk nyata komitmen Pelindo dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui percepatan arus logistik, khususnya bagi komoditas unggulan Sulawesi Tengah seperti kelapa, durian, dan komoditas lainnya.
Dengan adanya pelayaran langsung, waktu tempuh dan biaya logistik yang sebelumnya harus melalui pelabuhan transit kini dapat dipangkas secara signifikan.
“Pelaksanaan direct call ini menjadi bukti bahwa Pelabuhan Pantoloan memiliki potensi besar dalam mendukung perdagangan regional dan nasional. Sejak direct callperdana pada Mei lalu, antusiasme pengguna jasa meningkat. Kami berharap ini menjadi awal dari rutinitas pengapalan langsung yang lebih terjadwal dan berkelanjutan ke depannya,” ujar Chaerur Rijal.
Rute direct calldari Pelabuhan Pantoloan ini dilayani oleh kapal peti kemas dengan destinasi tujuan antara lain ke Filipina, Vietnam, dan Tiongkok. Hal ini tidak hanya memberikan keuntungan dari sisi efisiensi logistik, tetapi juga meningkatkan daya saing komoditas lokal di pasar nasional maupun internasional.
Kondisi ini juga memantik catatan kinerja Pelindo Regional 4 Pantoloan secara konsolidasi yang stabil dan berkelanjutan hingga Mei 2025.
Di mana kinerja ini mencerminkan peran strategis Pelabuhan Pantoloan sebagai simpul penting distribusi logistik di Sulawesi Tengah serta dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah tengah Indonesia.
GM Pelindo Regional 4 Pantoloan mengatakan, secara konsolidasi hingga Mei 2025, Pelindo Regional 4 Pantoloan mencatat total arus peti kemas mencapai 52.478 TEUs, naik 17% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Sementara arus kunjungan atau call kapal mencapai 2.320.402 GT (Gross Tonnage), dengan pertumbuhan sebesar 31,33% YoY.
Chaerur Rijal mengatakan bahwa pihaknya terus menjalin sinergi dengan pemerintah daerah, perusahaan pelayaran, dan pengguna jasa untuk memastikan kesinambungan layanan direct call. Langkah ini sejalan dengan visi Pelindo untuk menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia.
Dia menuturkan bahwa kinerja hingga Mei 2025 ini mencerminkan konsistensi Pelindo dalam menjaga kelancaran arus barang yang diangkut melalui peti kemas dan komoditas strategis dari dan ke Sulawesi Tengah.
Dalam upaya memperkuat peran pelabuhan sebagai motor ekonomi wilayah, Pelindo Regional 4 Pantoloan juga menjalin kolaborasi aktif dengan berbagai instansi pemerintah, operator logistik, dan asosiasi pengguna jasa.
“Kami berkomitmen menjaga kualitas layanan serta memperkuat peran pelabuhan dalam ekosistem logistik nasional, khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Fokus kami tidak hanya pada volume, tetapi juga pada kecepatan layanan, keselamatan, dan keberlanjutan,” tambah Chaerur Rijal.
Pelindo Regional 4 Pantoloan menargetkan pertumbuhan konsolidasi yang lebih kuat pada kuartal berikutnya dengan strategi ekspansi layanan, peningkatan fasilitas pelabuhan, dan penguatan kolaborasi stakeholder.
Namun tidak hanya fokus pada kinerja perusahaan, Chaerur Rijal menambahkan bahwa program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) juga tetap menjadi perhatian bagi Pelindo.
Pada kuartal pertama tahun ini, Pelindo Regional 4 Pantoloan telah melaksanakan program TJSL, di antaranya penghijauan kawasan pelabuhan sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.
“Kami optimistis bahwa dengan peningkatan kualitas layanan dan kolaborasi lintas sektor, Pelabuhan Pantoloan dapat menjadi simpul logistik utama di Sulawesi Tengah,” tutup GM Pelindo Regional 4 Pantoloan. *WAN