SULTENG RAYA – Perusahaan Umum Bulog Kanwil Sulawesi Tengah bergerak cepat menangani permasalahan kasus kurangnya timbangan pada bantuan pangan (Banpang) tahap II yang di salurkan di Kelurahan Ujuna, Kota Palu untuk periode Mei 2024.

Sebelumnya, pada 17 Mei 2024, Bulog Sulteng melakukan distribusi stok banpang ke kantor kelurahan tersebut. Kemudian, pada 18 Mei 2024, keluarga penerima manfaat (KPM) mulai berdatangan melakukan pengambilan bantuan itu.

“Tak sampai beberapa jam, ada KPM, salah seorang yang datang untuk mengembalikan bantuan itu, katanya tidak cukup timbangannya. Diikuti juga dengan beberapa yang lain,” kata Lurah Ujuna, Reenas, kepada awak wartawan, Kamis (30/5/2024).

Lanjutnya, pihaknya kemudian melakukan cek ricek dengan menimbang bantuan yang dikembalikan tersebut.

“Setelah dilakukan penimbangan dan memang seperti itu (kurang, red), berkisar dari 8,4 kilogram (kg) sampai 8,9 kg. Makanya kami langsung melaporkan itu ke Bulog,” katanya.

Kemudian pada Kamis 30 Mei 2024, stok yang belum ditebus oleh KPM berjumlah 119 karung, langsung diganti dengan stok baru yang timbangannya sesuai yakni 10 kg per karung. “Sudah sebanyak 556 KPM yang mengambil bagiannya. Kan jumlah KPM disini 675 KPM, sisanya 119 karung,” kata dia.

Sementara itu, Pemimpin Wilayah (Pimwil) Bulog Kanwil Sulteng, Heriswan, mengatakan, pihaknya prihatin dengan kejadian itu. Sebab, hal itu merupakan kasus pertama yang terjadi di Sulteng selama banpang digulirkan.

Pimwil Bulog Sulteng, Heriswan. FOTO: RAHMAT KURNIAWAN

“Ini salah satu respon kami dari Bulog. Kita tarik yang lama, kita ganti dengan yang baru, yang timbangannya sudah cukup,” katanya.

Pimwil Heriswan pun menekankan kepada pihak terkait maupun masyarakat KPM untuk tidak segan melaporkan hal-hal serupa jika menemukannya di lapangan.

“Karena saya, kami di Bulog menjamin, barang keluar dari gudang naik ke truk, itu sudah sesuai dengan ukuran timbangannya,” tegasnya.

“Proses timbangan di gudang itu, karungnya ukuran 50 kg, kita re-pack menjadi 10 kg, kemudian setiap hari kita cek, baik kepala gudang maupun bagian operasional. Selalu memperhatikan itu. Kalau sudah oke, baru kita salurkan,” ujarnya menambahkan.

Atas kejadian tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Satgas Pangan untuk menelusuri penyelewengan itu.

“Di pihak gudang sudah saya jamin, tidak akan melakukan itu. Nanti kita koordinasi dengan Satgas Pangan, menelusuri ini dimana, mungkin ini dalam perjalanan, mungkin ada oknum-oknum di perjalanan, jadi kita koordinasi dengan Satgas Pangan,” katanya.

Bahkan, kata Pimwil Heriswan, pihaknya akan mempertimbangankan melibatkan langsung pihak Satgas Pangan untuk melakukan pengawasan distribusi banpang kedepan.

“Nanti mungkin kedepan kita akan didampingi dengan Satgas Pangan biar hal ini tidak terjadi lagi, cukup sekali ini saja. Karena selama ini, tidak pernah terjadi, di Palu bahkan di Sulteng ini,” tutupnya. RHT