SULTENG RAYA – Jumratul Nafiah (55), Warga Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, mengaku sangat terbantu dan menyatakan terima kasih yang teramat tulus kepada pengurus rumah inap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Parigi Moutong (Parmout).
Jumratul menuturkan, dirinya terbantu saat harus membawa puteranya yang patah tulang pada bagian lengan kanan akibat Lakalantas di Poso.
Setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso, puteranya harus dirujuk ke RSUD Anuntaloko Parigi, karena memiliki fasilitas yang lebih memadai dan memiliki dokter ahli ortopedi atau ahli bedah tulang.
Saat kesulitan mencari tempat untuk menginap di Parigi, dirinya merasa terbantu dengan adanya rumah inap gratis yang berada tepat di depan RSUD Anuntaloko, Kabupaten Parigi Moutong.
Rumah inap itu diprakarsai oleh Anggota DPR RI dari PKS, Hj. Sakinah Aljufri.
Menurut Jumratul, rumah inap itu sangat membantu masyarakat kecil, terutama mereka yang kesulitan mendapat tempat tinggal saat mengurus anggota keluarganya yang sakit dan harus dirujuk untuk mendapat perawatan di rumah sakit yang berada di Kota Parigi.
Rumah inap ini disediakan secara gratis bagi keluarga kurang mampu yang berasal dari berbagai wilayah di Sulawesi Tengah. Rumah inap ini dilengkapi dengan sejumlah kamar yang bisa ditempati keluarga pasien, serta dilengkapi dengan kamar mandi dan dapur untuk memasak.
“Dengan adanya rumah inap ini, saya tidak perlu pulang pergi Poso-Parigi. Sambil menunggu tindakan dokter pada anak saya, saya bisa menunggu di rumah inap ini, tanpa takut tidak ada biaya,” ungkap Jumratul Nafiah dengan wajah cerah dan sedikit haru saat ditemui media ini, Selasa (3/2/2023).
Hal senada juga diungkap Ibu Sri asal Desa Lambunu, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong. Sri mengatakan, dirinya sangat terbantu dengan adanya rumah inap ini. Dimana sang suami yang harus mendapat rawat jalan, akibat patah tulang pada bagian kaki kiri, bisa menetap di rumah inap tersebut.
Menurut Sri, dirinya tidak mampu membayangkan biaya yang akan dikeluarkan, jika harus pergi pulang dari Desa Lambunu ke Kota Parigi. Dimana, dengan kendaraan umum waktu tempuh Lambunu – Kota Parigi ditempuh dengan perjalanan 12 jam.
Sri mengaku, siapa saja warga atau keluarga miskin dapat menempati rumah inap tanpa prosedur yang rumit. Selama mereka tiba, bisa langsung menggunakan fasilitas yang ada di rumah inap tersebut. Bahkan dengan sikap ramah, pengurus langsung menyambut mereka yang ingin memanfaatkan rumah inap itu. SYM