“Saya baru tiga bulan bertugas di Kasimbar, dan langkah pertama yang saya lakukan adalah mengecek langsung lokasi tambang ilegal. Kami sudah memberikan peringatan dan melakukan penertiban bersama unsur TNI dan aparat desa. Kami akan terus melakukan penindakan sesuai prosedur,” tegas kapolsek dihadapan massa aksi.

Menanggapi permintaan pelibatan masyarakat, Kapolsek menyatakan pihaknya terbuka dan siap berkoordinasi dengan warga dalam setiap langkah penertiban ke depan, guna menjaga transparansi dan mencegah kesalahpahaman.

Usai dari Polsek Kasimbar, massa aksi melanjutkan orasi ke Kantor Camat Kasimbar. Dalam dialog lanjutan, massa kembali menuntut kejelasan terkait keberadaan alat berat, WNA, serta transparansi dokumen AMDAL dan perizinan PT Triokencana. Pihak kecamatan pun membuka ruang mediasi dan menyepakati pertemuan lanjutan antara aliansi masyarakat, Camat Kasimbar, dan seluruh kepala desa se-Kecamatan Kasimbar yang dijadwalkan pada hari ini, Selasa (23/12/2025).

Seluruh rangkaian aksi berakhir sekitar pukul 14.40 WITA dalam keadaan aman, tertib, dan kondusif. Pengamanan kegiatan dipimpin langsung Kapolsek Kasimbar dengan melibatkan 43 personel Polri, didukung 3 personel TNI dan 2 personel Satpol PP.

Pihak kepolisian menyatakan akan terus melakukan monitoring, pendalaman informasi terkait aktivitas PETI, serta pendekatan persuasif kepada tokoh masyarakat guna mencegah potensi aksi lanjutan dan menjaga stabilitas keamanan di Kecamatan Kasimbar. AMR