Sementara, untuk penindakan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu telah mendeportasi 8 Warga Negara Asing (WNA) masing-masing 5 orang asal China, 1 orang asal Inggris (paspor hilang), 1 orang asal Jepang (penyalahgunaan izin tinggal) dan 1 orang asal Fhilipina (penyalahgunaan izin tinggal).

Pungki Handoyo menegaskan, untuk tim pengawasan orang asing (Timpora) Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu saat ini kosentrasi di daerah-daerah yang dianggap rawan masuknya WNA seperti di wilayah aktivitas pertambangan emas tanpa ijin (PETI) di Kabupaten Parigi Moutong, wilayah Kulawi, Kabupaten Sigi serta melakukan pengawasan WNA bersama tim gabungan di wilayah-wilayah lainnya.

Untuk meningkatkan pelayanan Keimigrasian tahun 2026 mendatang, Pungki berkomitmen akan selalu meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) bagi pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu demi kelancaran pelayanan kepada masyarakat, serta meningkatkan pengawasan orang asing.

“Orang asing ini kalau kita lihat akan semakin banyak datang ke Sulawesi Tengah, ini otomatis pengawasan orang asing yang ada di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palu tentunya akan terus kita tingkatkan, baik itu secara mandiri maupun secara tim gabungan dari tim pengawasan orang asing,” tegasnya.YAT