Hal ini kata Kapolda, berpengaruh pada menurunnya citra dan tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Polri. “Untuk itu, saya berpesan kepada seluruh personel jajaran Polda Sulawesi Tengah, khususnya personel lalu lintas, agar senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan profesional. Hindari segala bentuk pelanggaran disiplin maupun kode etik guna mewujudkan penegakan hukum yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan sesuai prinsip Presisi,” tegasnya.
Diakhir sambutannya, Kapolda menyampaikan sejumlah penekanan yang harus dipedomani yakni yang pertama mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam seluruh aspek pelayanan publik dan operasional Lalu Lintas, memperkuat integrasi sistem informasi dan pemanfaatan data lalu lintas untuk analisis dan pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.
Lanjutnya, meningkatkan kualitas pelayanan publik yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan bebas penyimpangan, memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat dalam mendukung keselamatan dan ketertiban lalu lintas.
“Menyesuaikan seluruh program Lalu Lintas dengan kebijakan transformasi Polri Presisi serta Asta Cita Nasional, melakukan pengawasan melekat saat personel melaksanakan razia kendaraan bermotor guna mencegah KKN dan praktik pungli, serta menjaga sikap dan profesionalitas, karena masyarakat kini dapat dengan mudah merekam dan menyebarkan perilaku anggota di lapangan,” tambahnya.
Dengan diadakannya Rakernis ini, lanjut Kapolda, diharapkan fungsi lalu lintas semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi dan mampu memberikan pelayanan terbaik guna mewujudkan lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar.*/YAT