Lebih jauh, Ia menyebut Morowali sebagai tulang punggung Pendapatan Asli Daerah Sulawesi Tengah, dengan kontribusi mencapai hampir 60%. Karena itu, Anwar mendorong masyarakat Morowali untuk tidak hanya menjadi penonton dalam geliat industri yang berkembang pesat.
“Sudah saatnya masyarakat Morowali menjadi pemain utama dan mengambil peran besar di tanah sendiri,” ujarnya.
Selain isu lingkungan, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi sorotan Gubernur. Ia berpesan agar pendidikan menjadi prioritas utama bagi seluruh keluarga di Morowali.
“Biarkan nikel habis, tapi jangan biarkan SDM kita habis. Sekolahkan anak-anak kita setinggi mungkin. Jangan ada lagi anak putus sekolah,” pesannya.
Pada kesempatan tersebut, Ia pun mengapresiasi kerja keras Pemerintah Kabupaten Morowali dalam menjaga stabilitas pembangunan di tengah pesatnya pertumbuhan industri. Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai Tepa Asa Maroso, adat, dan kearifan lokal sebagai fondasi moral masyarakat Morowali.
“Majunya Morowali adalah kunci majunya Sulawesi Tengah. Terus berkarya, jadikan Morowali tangguh dan Morowali juara,” tutupnya.
Acara HUT ke-26 turut dihadiri Wamendagri III Komjen Pol (Purn) Dr. Akhmad Wiyagus, Kapolda Sulteng Irjen Pol Dr. Endi Sutendi, Ketua TP PKK Sulteng Ny. Sry Nirwanti Bahasoan, Forkopimda, para bupati se-Sulawesi Tengah, tokoh adat, TNI/Polri, camat, kepala desa, serta masyarakat setempat. *WAN/INT