SULTENG RAYA-Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu melalui Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP2AIK) bekerjasama dengan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sulteng kembali melaksanakan Baitul Arqam Purna Studi Mahasiswa.
Baitul Arqam Purna Studi Mahasiswa kali ini mengangkat tema “Integrasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Perspektif Global Menuju Kampus Unggul Berkarakter Islami” dilaksanakan di Aula Rektorat selama tiga hari, dari tanggal 5 hingga 7 Desember 2025, diikuti sebanyak 92 peserta.
Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM saat pembukaan menegaskan bahwa Baitul Arqam adalah salah satu wadah pengkaderan bagi Muhammadiyah, sehingga siapapun yang telah mengikuti Baitul Aqram tersebut, baik yang beragama Islam maupun non Muslim dapat dikatakan sebagai kader Muhammadiyah.
Maka dari itu Ia berharap, agar para peserta Baitul Arqam memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerap semua ilmu dan materi yang disampaikan oleh setiap pemateri. “Jadikanlah momen Baitul Arqam itu sebagai wadah menambah wawasan AIK,”sebut Prof Rajindra.
Namun bagi Non Muslim kata Prof Rajindra, selama kegiatan Baitul Arqam itu mendapatkan perlakuan khusus, terdapat beberapa aktifitas yang tidak perlu diikuti, cukup hanya memperhatikan, seperti aktifitas membaca Alquran dan Salat berjamaah, baik salat wajib lima waktu maupun salat sunnah. “Ini bukan kegiatan mengislamkan orang, namun salah satu kegiatan pembinaan akhlak dan moral yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah,” jelas Prof Rajindra.
Sebagai kegiatan wajib, tentu kata Prof Rajindra memiliki tujuan yang ingin dicapai oleh institusi Unismuh Palu, yakni alumni yang dihasilkan memiliki ahlak yang baik dan berintekritas yang baik. “Jadilah agen perubahan di masyarakat, karena di sini (Kampus) sudah dibekali banyak hal yang nantinya dibutuhkan di masyarakat,”pesan Prof Rajindra.
Sementara itu, Ketua LP2AIK Unismuh Palu, Dr. Fery, S.Sos., M.Si menjelaskan jika Baitul Arqam selain sebagai tempat pengkaderan juga sebagai tempat membangun dan mengasah nilai spiritual dan intelektual dalam menghadapi komplesitas masalah di masyarakat.
Sebagai orang yang dalam waktu dekat purna studi, para peserta sangat perlu mengasah spiritual dan intelektualnya sehingga mampu menghadapi dunia global. “Sebagai orang yang dalam waktu dekat akan purna studi, sangat penting memiliki intelektual dan cara pandang yang berkemajuan, karena menghadapi dunia yang penuh dinamika itu membutuhkan persiapan. Baitul Argam ini adalah salah satu tempat menempa orang seperti itu, karenanya setelah keluar dari Baitul Arqam akan menjadi orang yang lebih baik dan unggul,”sebut Fery. ENG