SULTENG RAYA – Di lereng Gabriella Hills, Morowali, tanah cokelat bekas aktivitas tambang kini terlihat mulai ditutup warna hijau muda dari bibit-bibit pohon yang baru ditanam.

Tangan para karyawan PT Vale Indonesia Tbk, mahasiswa, hingga kontraktor bekerja serempak pagi itu, Sabtu (29/11/2025), menancapkan harapan baru bagi lahan yang pernah gersang. Di tengah ancaman perubahan iklim yang kian nyata, aksi sederhana menanam pohon menjadi langkah kecil yang berarti besar.

Tahun ini, bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), PT Vale menggelar penanaman pohon serentak di seluruh wilayah operasional: IGP Morowali, IGP Sorowako Limonite Ore (SLO), dan Blok Sorowako. Bagi perusahaan produsen nikel yang menjadi bagian penting transisi energi global, aksi ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi tanda nyata bahwa keberlanjutan adalah fondasi masa depan industri.

Di Morowali, kegiatan dipusatkan di area reklamasi Gabriella Hills. Di lokasi ini, 1.038 bibit sudah ditanam dari target 2.038 bibit sepanjang tahun. Jenis-jenis tanaman yang dipilih pun bukan sembarang jenis—sengon, bitti, hingga spesies endemik Wallacea yang dirancang untuk memperkuat struktur tanah dan mengembalikan keanekaragaman hayati.

Bagi tim rehabilitasi, angka ribuan bibit bukanlah capaian instan. Lahan seluas 7,3 hektare yang kini mulai hijau telah melewati proses panjang: penataan kembali kontur tanah, pengendalian erosi, hingga penanaman lebih dari 5.000 pohon dalam beberapa tahun terakhir. Reklamasi bagi mereka adalah kerja bertahun-tahun untuk memulihkan fungsi ekologis yang pernah hilang.

Sementara itu di IGP SLO, penanaman pohon di MRAL Enggano mengambil pendekatan berbeda. Bibit yang dipilih bukan hanya spesies hutan lokal, tetapi juga tanaman bernilai ekonomi: durian musang king, mangga, jambu air, alpukat, hingga tabebuya. Filosofinya sederhana—memulihkan lingkungan sambil membuka peluang agroforestri di masa depan.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah inti dari bisnis kami. Produksi memang penting untuk mendukung transisi energi global, tetapi menjaga bumi agar tetap lestari adalah tanggung jawab yang tidak dapat ditawar, ujar Wafir, Head of Bahodopi Project PT Vale Indonesia.

Ucapannya mencerminkan arah baru industri pertambangan: produksi mineral strategis untuk kendaraan listrik harus berjalan berdampingan dengan perlindungan lingkungan.

Di Sorowako, semangat keberlanjutan itu bertambah kuat melalui kolaborasi dengan mahasiswa KKN Tematik Universitas Andi Djemma. Di sinilah dunia akademik bertemu dengan dunia industri, membawa ilmu konservasi, botani, dan pengelolaan lahan ke lapangan. Bagi mahasiswa, kesempatan ini menjadi pengalaman langsung bagaimana sains bekerja pada pemulihan ekosistem.

Bagi masyarakat sekitar, penanaman pohon yang melibatkan banyak pihak bukan hanya kegiatan simbolis. Ini menjadi pengingat bahwa pelestarian lingkungan adalah kerja kolektif. Para kontraktor yang mendapat penghargaan lomba 5S dan 3R—salah satunya Putri—membuktikan bahwa budaya kerja yang disiplin dapat memberikan dampak nyata pada lingkungan kerja dan ekosistem di sekitarnya.

“Kami menjalankan 5S setiap periode dengan inspeksi rutin dan reward dari manajemen.Semua ini membuat kami lebih peduli pada kebersihan dan lingkungan,” kata Putri.

Warisan Hijau untuk Generasi Mendatang

Penanaman pohon memang tidak serta-merta menghentikan perubahan iklim. Namun, bagi PT Vale, pohon-pohon ini adalah investasi jangka panjang. Oksigen, keteduhan, penyangga tanah, habitat satwa—semua manfaat itu adalah hadiah bagi generasi yang belum lahir.

Dalam skala lebih besar, langkah ini adalah bagian dari komitmen Indonesia menjaga 30 persen bumi tetap hijau, memperlambat laju pemanasan global, dan meningkatkan ketahanan lingkungan. Di tingkat nasional, program ini selaras dengan Asta Cita dan regulasi pemulihan lahan pascatambang.

Di titik peralihan global menuju energi bersih, pohon-pohon yang tumbuh dari tanah tambang ini menjadi simbol harapan: bahwa pembangunan dan keberlanjutan tidak harus saling meniadakan. Bahwa industri bisa berjalan sambil menjaga warisan ekologis bangsa.

Pada akhirnya, di setiap bibit yang berdiri tegak di tanah Morowali, Sorowako, dan SLO, ada pesan kuat: bumi ini tidak hanya diwariskan, tetapi juga harus diperbaiki. Dan hari itu, PT Vale mengambil bagian dalam kerja besar itu—satu lubang tanam, satu harapan. RHT