Sementara bidang umum menilai ketepatan waktu, sikap, serta kesesuaian materi dengan delapan tema yang telah ditetapkan, seperti bahaya radikalisme, moderasi beragama, hingga pentingnya merawat keberagaman dalam bingkai NKRI.
Para peserta berkompetisi memperebutkan hadiah berupa uang pembinaan, piagam, dan piala. Satgas Madago Raya menilai kegiatan ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga bagian dari pembinaan generasi muda agar memiliki kecintaan pada tanah air serta memahami pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban.
Dalam sambutannya, Kaops Madago Raya, Kombes Pol Heni Agus Sunandar, mengatakan kegiatan ini menjadi salah satu upaya Satgas Madago Raya dalam rangka mendukung program Deradikalisasi dan kontra radikalisasi serta mencegah paham radikalisme dan intoleransi di wilayah Sulawesi Tengah.
Menurutnya, pelajar harus menjadi garda terdepan dalam menangkal radikalisme dan intoleransi yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. “Kami ingin menanamkan nilai cinta NKRI kepada generasi muda sekaligus mendorong mereka lebih percaya diri melalui kompetisi positif seperti ini,” ujar Kombes Heni Agus Sunandar.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat terus digelar untuk memperkuat sinergi antara pelajar, masyarakat, dan aparat keamanan dalam menjaga kondusivitas wilayah operasi madago raya. AMR