Massa aksi juga mengecam dan prihatin atas serangkaian insiden tawuran yang melibatkan mahasiswa Untad. Perilaku anarkis yang terjadi berulang hingga tiga kali dalam satu bulan terakhir ini dinilai telah mencoreng citra kampus sebagai pusat intelektual, sebab tindakan kekerasan tersebut lebih mencerminkan premanisme daripada sikap seorang kaum terpelajar.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Sagaf M.Si, yang menerima masyarakat Tondo, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Kelurahan Tondo atas insiden pemukulan yang dilakukan oleh mahasiswa di wilayah kampus.
“Kami sedang melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait insiden tersebut.Mahasiswa yang telah teridentifikasi sebelum tanggal 17 lalu telah diproses, dan yang teridentifikasi hingga saat ini sedang didiskusikan untuk diberhentikan sementara,”jelasnya.
Sagaf juga menegaskan, pihaknya akan mengeluarkan mahasiswa yang terbukti melakukan pemukulan terhadap warga, untuk itu pihaknya meminta kepada massa aksi agar menyerahkan proses penyelesaian permasalahan tersebut kepada pihak kampus.
“Jika terbukti bersalah, sanksi tegas akan diberikan, bahkan dikeluarkan dari kampus,”ujarnya. AMR