“Pertama-tama, atas nama pimpinan Universitas Tadulako, saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Tondo atas insiden yang terjadi. Hari ini, saya bersama jajaran pimpinan Untad, termasuk para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan di lingkungan Untad, menyampaikan rasa prihatin, sedih, dan penyesalan yang mendalam atas persoalan ini, bahwa sampai terjadi tindakan pemukulan dan pelemparan kepada warga Tondo yang tidak bersalah, yang justru selama ini ikut menghidupi kampus kita” kata Dr. Sagaf.
Ia menyampaikan bahwa penelusuran terhadap pihak-pihak yang terlibat, termasuk insiden sebelumnya, sedang dilakukan secara menyeluruh. Namun proses tersebut harus dilaksanakan dengan cermat guna memastikan tidak terjadi kesalahan penetapan sanksi. Karena itu, ia meminta masyarakat Tondo menunggu proses identifikasi yang memerlukan ketelitian dan waktu.
“Semua proses membutuhkan waktu dan mekanisme hukum yang harus dijalankan. Kami memohon pengertian dan kesabaran. Aspirasi masyarakat Tondo menjadi perhatian serius bagi kami, dan kami berkomitmen menjaga hubungan baik serta memastikan kampus kembali pada atmosfer akademik yang aman dan kondusif,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Sagaf juga meminta seluruh jajaran untad untuk menjaga komunikasi serta hubungan baik dengan masyarakat Tondo, yang selama ini menjadi bagian penting dari kehidupan kampus. Untad juga menegaskan bahwa seluruh masukan masyarakat Tondo menjadi perhatian utama dan akan ditindaklanjuti secara konkret, sehingga kejadian serupa tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang. *ENG