Peningkatan permintaan konsumen membuat pertumbuhan sektor UMKM di Kecamatan Bahodopi melaju signifikan.

Riset mencatat pula, banyak UMKM melaporkan peningkatan omzet dan memperluas layanan mereka, antara lain penyediaan jasa pesan-antar, jam operasional lebih panjang, hingga fasilitas pembayaran digital.

Secara bertahap, dalam setahun terakhir, banyak usaha kecil mulai memanfaatkan pola transaksi digital untuk efisiensi usaha sekaligus menarik segmen konsumen pekerja yang menuntut kecepatan dan kemudahan pembayaran.

Riset menunjukkan, 60 persen karyawan masih mengandalkan metode pembayaran tunai, sementara 35 persen menggunakan kombinasi tunai dan nontunai.

Sementara penggunaan pembayaran digital seperti memakai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menunjukkan peningkatan. Relevan dengan analisis Bank Indonesia Sulawesi Tengah (April 2025), pembayaran dengan standarisasi metode QR Code di Kabupaten Morowali melonjak hingga 364 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

53 persen pelaku UMKM tercatat telah menyediakan opsi pembayaran QRIS. Selain kemudahan transaksi, penerapan sistem pembayaran digital ini untuk menjaga keamanan meminimalkan risiko peredaran uang palsu dan efisiensi pencatatan transaksi.

Sedikitnya, sekitar 49 persen karyawan tercatat pernah menggunakan QRIS minimal satu kali dalam transaksi sebulan terakhir.

Kendati begitu, percepatan adopsi pembayaran digital masih menghadapi kendala utama, yaitu kebiasaan penggunaan uang tunai (56 persen) dan akses jaringan internet atau ketersediaan layanan merchant (36 persen).

Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, perkembangan UMKM juga memberikan dampak sosial melalui terbukanya lapangan kerja baru bagi warga lokal. Banyak pelaku usaha kini mempekerjakan antara 1 hingga 5 orang untuk menunjang operasional harian.

“Kondisi ini mencerminkan peran UMKM sebagai salah satu sektor penting yang menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kemandirian ekonomi warga,” jelas Dedy Kurniawan.

Secara keseluruhan, hasil riset mengindikasikan tahun 2025 merupakan periode dengan dinamika ekonomi masyarakat Bahodopi yang cukup progresif. Aktivitas belanja karyawan, tingkat kebutuhan harian yang tinggi, dan adaptasi UMKM terhadap perkembangan pasar telah membangun ekosistem ekonomi lokal yang kuat, didukung sistem transaksi lebih modern dan efisien. **WAN