Dukungan juga datang dari Sekretaris INKAI Sulteng, Romus Kalaena, selaku salah satu penguji. Baginya, keberhasilan para karateka kecil ini adalah hasil kolaborasi yang kuat. “Anak-anak itu berhasil 40 persen dari pelatih, dan 60 persen dukungan orang tua serta sekolah,” tegasnya.

Ia berharap dojo ini kelak melahirkan juara-juara nasional, mimpi yang menurutnya bukan hal mustahil. Kebanggaan serupa diungkapkan Kepala SD Inpres 1 Inti Bantaya sekaligus Pembina Dojo Tadulako Champion, Vivin Elfitriyah, Hs, SPd.

Ia berkaca-kaca saat sabuk baru dipasangkan langsung oleh para orang tua, simbol perjalanan baru yang penuh semangat. “Ini buah dari kerja keras, disiplin, dan kemauan yang kuat,” ujarnya.

Acara UKT berlangsung khidmat. Lagu Indonesia Raya dan mars INKAI berkumandang sebelum para karateka menunjukkan teknik terbaiknya. Usai jeda, sorak gembira menyambut pengumuman kelulusan dan tradisi kenaikan tingkat—momen yang tak hanya menandai keberhasilan, tetapi juga tumbuhnya kepercayaan diri.

Para orang tua yang ikut mendampingi anaknya dipersilahkan memakaikan sabuk kenaikan tingkat kepada anaknya. Di atas tatami, mereka mungkin hanya anak-anak. Namun dalam hati mereka telah tertanam disiplin, keberanian, dan mimpi besar.

Dojo Tadulako Champion tak sekadar mencetak atlet, tetapi menyiapkan generasi berprestasi yang berani melangkah maju setingkat demi setingkat. AJI