“Kalau masyarakat tidak paham risikonya, maka bahaya bisa muncul dari hal yang kelihatannya sepele, melalui edukasi ini kami berharap masyarakat lebih memahami tentang listrik dan kesadaran tentang keselamatan ketenagalistrikan semakin meningkat” ujar Muhammad Ariamudin yang ikut berkeliling langsung dalam kegiatan tersebut.

Didampingi oleh Tim Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) UP2D Suluttenggo setiap rumah diberikan penjelasan mengenai potensi bahaya listrik mulai dari bahaya bermain layang-layang dekat jaringan listrik, bahaya menebang pohon dekat jaringan listrik tanpa berkordinasi dengan pihak PLN, bahaya memasang papan reklame yang dekat dengan jaringan listrik, bahaya menggunakan peralatan listrik yang tidak sesuai seperti menumpuk stop kontak, menjaga jarak aman 3 meter dari jaringan listrik serta mengedukasi untuk melakukan pemeriksaan instalasi listrik setiap 5 tahun sekali.

Ariamudin menambahkan bahwa potensi bahaya kelistrikan dapat dilaporkan melalui aplikasi PLN Mobile.

“Kini melalui PLN Mobile pelanggan dapat melaporkan potensi bahaya listrik. Laporan di fitur Pengaduan akan terhubung dengan sistem PLN dan langsung ditindaklanjuti oleh petugas” tutup Ariamudin.

PLN mengajak seluruh masyarakat untuk peduli dan berperan aktif menjaga keselamatan ketenagalistrikan di lingkungan masing-masing. Dengan kepedulian bersama, risiko kecelakaan dapat dicegah dan pasokan listrik tetap handal untuk mendukung aktivitas sehari-hari.*HJ