Disisi lain lanjutnya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi perlu semakin inklusif agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata di lapisan masyarakat, upaya penurunan angka kemiskinan dan ketimpangan harus tetap diperkuat seiring dengan kualitas pendidikan dan kesehatan yang menjadi komponen kunci pembangunan manusia.
“Perkembangan zaman juga menuntut percepatan digitalisasi agar Sulawesi Tengah tetap relevan dan kompetitif di tingkat nasional maupun global, penguatan elektronifikasi transaksi pemerintah serta peningkatan adopsi layanan pola digital di masyarakat perlu terus didorong untuk memastikan daya saing ekonomi daerah semakin meningkat,” lanjutnya.
Miftachul menegaskan, Kantor Perwakilan BI Sulteng bersama jajaran pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota dan instansi terkait senantiasa bersinergi melalui program strategis guna mewujudkan stabilitas pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang berkelanjutan.
Sementara, di sektor pertanian diperkirakan masih menopang pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah kedepan yang didukung dengan program swasembada pangan baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Untuk mendukung capaian tersebut, besar harapan kami sinergi yang telah berjalan baik selama ini dapat kita tingkatkan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang tumbuh lebih tinggi dan berdaya tahan.
Sementara, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Sulteng, Fahrudin Yambas yang hadir mewakili Gubernur Sulteng, Anwar Hafid, berharap sinergi yang telah terbangun dengan sangat baik antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Bank Indonesia maupun lembaga-lembaga terkait lainnya di wilayah Sulawesi Tengah dapat terus dipertahankan, dan ditingkatkan dimasa yang akan datang.
“Sehingga kita dapat menciptakan situasi yang kondusif bagi pembangunan, baik dari aspek pertumbuhan ekonomi maupun aspek stabilitas harga-harga guna menuju Sulawesi Tengah yang lebih maju, lebih besar dan berkelanjutan,” harapnya.
12 Mitra Strategis BI Sulteng Terima Penghargaan di Pertemuan Tahunan