SULTENG RAYA – Bupati Banggai, H. Amirudin Tamoreka, membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) pengelolaan arsip dinamis dan pengawasan audit kearsipan internal tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banggai, di salah satu hotel di Luwuk, Kamis (27/11/2025).
Bimtek tersebut, merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas aparatur agar mampu mengelola arsip secara efektif dan sesuai standar yang berlaku.
Dalam sambutannya, Bupati Banggai menyampaikan kegiatan tersebut menjadi hal yang sangat penting dan tidak boleh dianggap remeh, karena arsip mempunyai penilaian cukup banyak.
“Saya berharap teman-teman semuanya dapat mengikuti sampai dengan selesai, karena kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, karena ada tentang pengawasannya dan evaluasinya,” kata Bupati.
Menurutnya, perangkat daerah perlu memastikan setiap dokumen pemerintahan dikelola secara tertib, mudah ditelusuri, dan terlindungi dengan baik. Sebab penguatan sistem kearsipan akan berpengaruh langsung terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik serta ketepatan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
Tahun 2026 kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai akan memberikan reward kepada perangkat daerah yang menunjukkan kinerja terbaik dalam pengelolaan arsip sebagai bentuk apresiasi sekaligus motivasi agar kompetisi positif dapat tumbuh di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sementara, Kepala Dinas (Kadis) Perpustakaan dan Kearsipan Banggai, Benyamin Pongdatu melaporkan, rekapitulasi nilai hasil pengawasan kearsipan perangkat daerah pada Pemkab Banggai tahun 2025, terdapat 3 OPD yang memperoleh hasil terbaik, diantaranya, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
“Hasil penilaian itu diharapkan menjadi tolak ukur sekaligus pemacu bagi perangkat daerah lain untuk meningkatkan tata kelola arsip masing-masing,” pesan Benyamin.
Bimtek tersebut, menghadirkan narasumber dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Abigail, Arsiparis Ahli Madya Dolly Hanna Rondonuwu.
Selain pemaparan materi, para peserta juga mengikuti sesi diskusi terkait berbagai tantangan kearsipan, termasuk metode penataan arsip, pemilihan media penyimpanan yang tepat, serta kesiapan perangkat daerah dalam menghadapi digitalisasi sistem kearsipan.*/MAN