Kondisi ini, menurutnya, menuntut kehati-hatian, begitu juga menyangkut agama, seorang penganut agama tidak boleh sembarang bicara terkait agama yang dianut orang lain.
Ia mengingatkan bahaya terbesar pembicaraan mengenai agama orang lain, sekalipun disampaikan di ruang internal seperti masjid atau gereja, bisa dengan mudah tersebar luas, berpotensi memicu bibit-bibit kebencian di antara umat beragama.
“Jangan membicarakan agamanya orang,” tegas Prof. Zainal.
Dia sebelumnya menyampaikan bahwa menjaga kerukunan dan kedamaian adalah warisan yang harus diperjuangkan, agar bisa dirasakan manfaatnya oleh anak cucu kita yang dapat hidup rukun damai di masa mendatang.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Prof Zainal memaparkan lima strategi kunci menciptakan kerukunan yakni pertama adalah menerima perbedaan; Kedua, mengedepankan persamaa, fokus pada titik temu, bukan perbedaan; Ketiga dan keempat adalah saling percaya dan saling memahami, serta moderasi beragama. Prof. Zainal menegaskan bahwa moderasi beragama itu bukan moderasi agama.
“Moderasi beragama ialah bermoderasi dalam menjalankan ajaran agama. Bukan mengubah ajaran agama.”ucapnya. AMR