SULTENG RAYA – Total nilai realisasi investasi pertambangan Sulteng tahun 2023 menyentuh Rp 29,82 triliun, tapi kontribusi bagi daerah penghasil masih minim, di mana Dana Bagi Hasil (DBH) yang diterima hanya berkisar Rp 200 miliar per tahun.
Hal ini tersaji dalam Workshop Pengembangan Model Nilai Tambah Ekonomi Pertambangan yang resmi dibuka Asisten Pemerintahan dan Kesra Dr. Fahrudin, S.Sos, M.Si di Hotel Santika, Rabu (19/11/2025).
Maka dari itu, Gubernur Anwar Hafid dalam sambutan tertulisnya, berharap forum ini dapat merumuskan model terbaik pengelolaan tambang yang memberikan nilai tambah ekonomi bagi daerah penghasil, mendorong kemandirian masyarakat dan memastikan kelestarian lingkungan.
“Kita ingin tambang bukan hanya menjadi obyek galian, akan tetapi menjadi motor pembangunan dan penggerak ekonomi yang inklusif,” ucap Asisten Fahrudin yang mewakili dan menyampaikan sambutan gubernur.
Karena itu, penerapan good mining practice ditegaskannya adalah salah satu kunci dalam pengembangan model ini supaya sektor pertambangan dapat berdampak bagi keadilan dan kesejahteraan rakyat di daerah penghasil seperti Sulteng.