Ia menilai kemajuan teknologi, pergaulan lingkungan bebas, tuntutan ekonomi, dan kurangnya pendidikan menjadi faktor-faktor pendukung anak melakukan tindak kriminal. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak.

“Mereka tentunya memiliki karakter dan latar belakang pola asuh yang berbeda-beda. Menjadi poin penting dalam memberikan hak-hak setiap anak dan melakukan pembinaan yang tepat dengan melakukan asesmen dan pendekatan persuasif. Selain itu Peran masyarakat dan Orang tua menjadi awal anak mengenal dunia luar, harus bisa menciptakan suasana hangat dan harmonis, serta update dengan berita terkini. Ingat, anak hebat, anak berprestasi berasal dari keluarga yang sehat,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi perhatian dari kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan. Dirinya menekankan bahwa setiap anak termasuk anak binaan berhak atas masa depan, perlindungan, dan akses pendidikan yang setara. “Anak-anak ini tetaplah aset bangsa. Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberikan ruang tumbuh yang sehat, termasuk bimbingan, pengawasan, dan harapan baru bagi mereka,” jelasnya.*/YAT