Efendi menjelaskan bahwa untuk Porprov, pemain yang digunakan adalah kelahiran 2007–2008. Sementara untuk Liga 4, klub dapat menurunkan pemain kelahiran 2003–2008 ditambah tujuh pemain senior.

Ia menambahkan, juara Liga 4 tingkat kabupaten tahun ini berhak melanjutkan perjuangan di tingkat provinsi, membawa nama Parigi Moutong ke kompetisi yang lebih tinggi.

Di hadapan para pelatih dan manajer, Efendi kembali menegaskan pentingnya menjaga sportifitas.

“Junjung tinggi sportifitas jangan hanya jadi simbol. Ketika tim kalah, terima hasilnya dengan lapang dada,” tegasnya.

Technical meeting juga menghasilkan sejumlah keputusan penting, termasuk pengundian grup, penetapan jadwal pertandingan, serta penegasan aturan-aturan sesuai regulasi PSSI. Salah satu aturan yang menjadi perhatian adalah kedisiplinan waktu. Kick off pertandingan ditetapkan pukul 15.45 WITA. Kesebelasan yang terlambat 15 menit dari waktu tersebut akan dinyatakan tertinggal satu gol, sementara keterlambatan 30 menit berpotensi berujung kekalahan WO.

Meski demikian, panitia tetap memberikan ruang kebijaksanaan apabila keterlambatan disebabkan keadaan darurat seperti ban bocor, kendaraan mogok, atau kondisi lain yang dapat dibenarkan melalui komunikasi langsung, termasuk video call dengan panitia pertandingan.

Dengan seluruh kesiapan yang telah matang, Liga 4 Piala Bupati Parigi Moutong diharapkan tidak hanya menjadi hiburan bagi pecinta sepakbola daerah, tetapi juga menjadi ajang pencarian bintang masa depan yang akan membawa harum nama Parigi Moutong di tingkat provinsi hingga nasional. AJI