“Pengamanan tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada pergerakan massa antar fakultas dan untuk mencegah terulangnya benturan fisik antar kelompok mahasiswa. Sistem pengamanan yang diterapkan berlangsung sejak pukul 16.00 hingga 21.00 WITA, dengan prioritas pengawasan berada di bawah pimpinan fakultas, didukung oleh satuan keamanan kampus (security), dan diback-up oleh aparat kepolisian, bukan sebaliknya” jelas Dr. Sagaf.
Ia menegaskan bahwa pelibatan kepolisian bukan bersifat represif, melainkan bentuk dukungan pengamanan sesuai tugas kepolisian dalam menjaga fasilitas negara.
“Kesepakatan kami dengan pihak kepolisian adalah pengamanan dilakukan secara terukur, dengan pembagian penjagaan di masing-masing fakultas. Tidak ada tindakan penangkapan terhadap mahasiswa,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa pelibatan kepolisian bukan bersifat represif, melainkan bentuk dukungan pengamanan sesuai tugas kepolisian dalam menjaga fasilitas negara. “Kesepakatan kami dengan pihak kepolisian adalah pengamanan dilakukan secara terukur dengan pembagian penjagaan di masing-masing fakultas. Tidak ada tindakan penangkapan terhadap mahasiswa,” tambahnya.
Sebagai penutup, Dr. Sagaf menyampaikan harapannya agar kejadian serupa tidak terulang. Ia menegaskan pentingnya peningkatan kegiatan positif di tingkat fakultas sebagai langkah pembinaan karakter dan penguatan semangat kebersamaan mahasiswa.
“Melalui kebijakan fakultas, kami mendorong pengembangan dan pembinaan minat serta bakat mahasiswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Kegiatan seperti kompetisi penalaran ilmiah, pelatihan kewirausahaan, wawasan kebangsaan, olahraga, dan seni harus terus ditingkatkan. Selain membangun prestasi, kegiatan ini juga mempererat silaturahmi antar mahasiswa sehingga tidak muncul sekat atau ego fakultas yang berlebihan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa universitas juga terus memperkuat atmosfer akademik yang inklusif dan kolaboratif melalui berbagai program, di antaranya melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), pelatihan, dan pembinaan yang berorientasi pada pengembangan karakter, kreativitas, serta kompetensi mahasiswa. “Langkah-langkah ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan kampus yang harmonis, produktif, dan kondusif bagi seluruh sivitas akademika,” tutupnya. *ENG