Dalam kesempatan itu juga nantinya akan ada menyerahkan piagam penghargaan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM). Berdasarkan hasil penilaian, Kota Palu berhasil meraih Juara I, disusul Kabupaten Tolitoli sebagai Juara II, dan Kabupaten Banggai Kepulauan sebagai Juara III.
Menariknya, dalam festival ini juga akan ditampilkan testimoni dampak pembinaan perpustakaan sekolah, yang diwakili oleh dua sekolah binaan terpilih. Para siswa akan berbagi pengalaman mereka tentang perubahan positif yang dirasakan setelah adanya pendampingan literasi di sekolah.
Tak hanya itu, panitia juga menyiapkan berbagai lomba edukatif dan kreatif, di antaranya lomba mewarnai tingkat TK dan PAUD, lomba menulis cerpen untuk siswa SMA, SMK, dan MA, serta bedah buku berjudul “Khasanah Budaya Perspektif Nilai Tradisi, Norma, dan Sosio Religi Kaili.”
Menurut Idham, melalui rangkaian kegiatan ini diharapkan akan tumbuh kesadaran kolektif bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca, melainkan fondasi untuk membangun masyarakat yang cerdas, berdaya saing, dan berbudaya.
“Kami ingin menjadikan festival ini bukan hanya ajang seremonial, tetapi momentum kebangkitan literasi di Sulawesi Tengah. Literasi harus menjadi gerakan bersama menuju masyarakat Sulteng yang berani dan cerdas,” jelas Idham, Senin (3/11/2025).
Saat di hari pembukaan sebut Idam, terdapat sejumlah agenda penting, seperti pengukuhan pengurus Bunda Literasi Provinsi Sulawesi Tengah, serta pengukuhan Bunda Literasi dari 13 kabupaten dan kota. “Untuk itu kami sangat berharap, Bapak Gubernur Sulawesi Tengah berkenan membuka secara resmi festival tersebut pada 6 November 2025, karena ada sejumlah agenda penting,”harap Idam. ENG




