SULTENG RAYA-Langkah cepat Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong pemerataan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program pembagian smart TV untuk setiap satuan pendidikan di seluruh pelosok Indonesia, mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
Salah satu apresiasi datang dari pengamat pendidikan, Dr. Moh. Rizal Masdul. M.Pd yang menilai kebijakan tersebut merupakan bentuk nyata kepedulian pemimpin terhadap kemajuan dunia pendidikan nasional.
Menurut Rizal, gagasan pembagian smart TV merupakan langkah strategis untuk mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan wilayah terpencil. Ia menilai, salah satu akar persoalan ketimpangan pendidikan di Indonesia adalah perbedaan fasilitas belajar-mengajar antara sekolah di dekat pusat kekuasaan dan sekolah yang berada jauh dari sana.
“Saya kira ini sangat bagus. Ini adalah wujud nyata kepedulian dari seorang pemimpin terhadap dunia pendidikan. Semoga kebijakan ini tidak berhenti di wacana, karena fasilitas pembelajaran seperti smart TV sangat dibutuhkan di daerah,” ujar Rizal saat dimintai tanggapannya, Jumat (31/10/2025).
Namun demikian, Rizal mengingatkan bahwa pemerataan fasilitas pendidikan tidak bisa hanya berhenti pada penyediaan smart TV. Menurutnya, pemerintah juga harus memastikan kesiapan infrastruktur pendukung seperti jaringan listrik dan internet agar pemanfaatan perangkat tersebut bisa optimal.
“Masih ada sekolah yang belum memiliki listrik dan jaringan internet. Kalaupun ada, banyak yang masih mengandalkan ponsel pribadi guru untuk mengakses pembelajaran daring,” ungkapnya.
Rizal menilai, bila kebijakan ini dilaksanakan secara konsisten dan disertai dukungan infrastruktur yang memadai, maka pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia bukan lagi sekadar cita-cita.
“Kuncinya adalah konsistensi dan pendampingan. Kalau semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat saling mendukung, maka kesenjangan pendidikan bisa makin kecil,” pungkasnya.




