Selain itu, festival literasi ini juga menjadi ajang penghargaan bagi insan-insan yang berkontribusi dalam pengembangan literasi di Sulawesi Tengah. Dalam kegiatan itu akan dilakukan penyerahan hadiah lomba perpustakaan desa, lomba video konten literasi, serta lomba resensi buku.

Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap gerakan literasi, juga akan dilakukan penyerahan satu unit mobil keliling Bunda Literasi, yang diharapkan dapat menjangkau masyarakat di pelosok-pelosok daerah.

Dalam kesempatan itu juga nantinya akan ada menyerahkan piagam penghargaan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM). Berdasarkan hasil penilaian, Kota Palu berhasil meraih Juara I, disusul Kabupaten Tolitoli sebagai Juara II, dan Kabupaten Banggai Kepulauan sebagai Juara III.

Menariknya, dalam festival ini juga akan ditampilkan testimoni dampak pembinaan perpustakaan sekolah, yang diwakili oleh dua sekolah binaan terpilih. Para siswa akan berbagi pengalaman mereka tentang perubahan positif yang dirasakan setelah adanya pendampingan literasi di sekolah.

Tak hanya itu, panitia juga menyiapkan berbagai lomba edukatif dan kreatif, di antaranya lomba mewarnai tingkat TK dan PAUD, lomba menulis cerpen untuk siswa SMA, SMK, dan MA, serta bedah buku berjudul “Khasanah Budaya Perspektif Nilai Tradisi, Norma, dan Sosio Religi Kaili.”

Menurut Idham, melalui rangkaian kegiatan ini diharapkan akan tumbuh kesadaran kolektif bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca, melainkan fondasi untuk membangun masyarakat yang cerdas, berdaya saing, dan berbudaya.

“Kami ingin menjadikan festival ini bukan hanya ajang seremonial, tetapi momentum kebangkitan literasi di Sulawesi Tengah. Literasi harus menjadi gerakan bersama menuju masyarakat Sulteng yang berani dan cerdas,” jelas Idham. ENG