Meskipun transformasi digital memberikan banyak keuntungan, Perumda Tirta Anai juga menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya adalah infrastruktur teknologi yang terbatas di daerah  sulit di jangkau, kebutuhan untuk melatih sumber daya manusia, dan perubahan budaya organisasi. Selain itu, keamanan data menjadi perhatian utama, mengingat risiko yang meningkat dengan digitalisasi. Oleh karena itu, Tirta Anai menerapkan langkah-langkah strategis untuk mengelola keamanan data, termasuk penggunaan teknologi keamanan, enkripsi data, dan pelatihan penggunaan teknologi digital bagi karyawan.

Kutipan dari Direktur Perumda Air minum Tirta Anai:

Dari hasil wawancara yang dilakukan bersama bapak Direktur Perumda air minum Tirta Anai kami mengambil kesimpulan dari wawancara tersebut terkait rencana pengembangan digitalisasi terhadap transformasi digital di Perumda Air minum Tirta Anai.

1.            Transformasi Digital untuk Efisiensi Operasional

“Penerapan sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) untuk memantau jaringan distribusi secara real-time mampu mengurangi kebocoran air (NRW) hingga 20–30%. Selain itu, digitalisasi sistem pembayaran melalui aplikasi e-billing atau platform pembayaran digital dapat meminimalkan kebocoran pendapatan, mempercepat arus kas, dan dapat meningkatkan kepatuhan pelanggan.”

2.            Integrasi Sistem Terpusat dengan ERP

“Implementasi ERP (Enterprise Resource Planning) akan mengintegrasikan seluruh unit kerja—dari keuangan, logistik, hingga layanan pelanggan—dalam satu sistem terpusat. Hal ini memudahkan audit internal, mengurangi duplikasi data, dan memastikan kepatuhan terhadap SOP yang terstandarisasi.”

3.            Digitalisasi Layanan Pelanggan