SULTENG RAYA – Otoritas Jasa keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Poso, memberikan dukungan dan fasilitasi peresmian dua ton biji kakao fermentasi kualitas premium yang berhasil dilepas dalam ekspor perdana menuju pasar dunia kepada Perusahaan Valrhona Chocolate, Perancis, Kamis (16/10/2025).
Ekspor strategis tersebut digerakkan oleh Koperasi Karya Bersama dan Rainforest Alliance di Desa Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso.
Hal itu dinilai sebagai wujud nyata keberhasilan Program Pengembangan Ekonomi Daerah (PED) dan komitmen inklusi keuangan, serta upaya meningkatkan literasi keuangan bagi petani melalui kegiatan Edukasi Keuangan yang juga dilaksanakan secara bersamaan.
Kegiatan itu juga menjadi salah satu bentuk implementasi program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Poso – berfokus pada pengembangan potensi ekonomi lokal berbasis komoditas unggulan daerah.
Pelaksanaan kegiatan sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), yang menegaskan peran OJK dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara inklusif dan berkelanjutan.
Kepala OJK Sulteng, Bonny Hardi Putra menegaskan, capaian itu adalah bukti konkret bahwa sinergi multipihak mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan amanat UU P2SK.
“Kita membuktikan bahwa biji kakao Poso memiliki nilai kualitas global. Lebih dari itu, kami memastikan momentum ini menjadi katalis bagi kemandirian finansial petani. Kolaborasi antara regulator, pemerintah daerah, Lembaha Jasa Keuangan, dan Koperasi adalah model yang harus direplikasi,” kata Bonny dalam keterangan tertulis yang diterima Sulteng Raya, Ahad (19/10/2025).
AKSES KEUANGAN PETANI DIPERKUAT
Mendukung keberlanjutan ekspor, rangkaian acara diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Koperasi Karya Bersama dan Bank BRI Cabang Poso. Kolaborasi ini akan membuka akses pembiayaan produktif yang lebih mudah bagi petani, memperkuat rantai pasok, dan menjaga kualitas hasil panen.
Wakil Bupati Poso, Soeharto Kandar, yang hadir meresmikan pelepasan ekspor, menyampaikan apresiasi. “Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras para petani dan dukungan dari OJK serta mitra global. Poso siap menjadi sentra kakao unggulan yang tidak hanya produktif, tapi juga maju dalam literasi keuangan.” Katanya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Karya Bersama, Bernard Ranonto, mengungkapkan kebanggaannya.
“Kami bangga karena biji kakao hasil fermentasi petani Poso kini bisa dikenal dunia. Ini adalah hasil dukungan yang intensif dan bukti bahwa kualitas lokal mampu bersaing global,” tuturnya.
Acara pelepasan ekspor dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke rumah fermentasi dan kebun kakao, serta diakhiri dengan Edukasi Keuangan bagi 300 petani. Edukasi ini fokus pada manajemen keuangan usaha, pentingnya akses ke layanan perbankan formal, dan literasi keuangan digital, memastikan keuntungan dari ekspor berimbas langsung pada kesejahteraan keluarga petani.
Ekspor perdana dua ton biji kakao fermentasi ini menjadi tonggak awal bagi pengembangan kakao berkelanjutan di Sulawesi Tengah, memperkuat komitmen daerah untuk mencapai visi “Sulteng Nambaso” – Sulawesi Tengah yang besar, berdaya saing, dan sejahtera. RHT