SULTENG RAYA – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu. Kali ini datang dari Program Studi (Prodi) Ilmu Keolahragaan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Mahasiswa bernama Jeri Molida berhasil meraih Medali Emas pada ajang Invitasi Renang Pelajar Sulawesi Tengah “Short Course” dilaksanakan pada 6–7 September 2025 di Kolam 3D Tipo, Kota Palu.
Dekan FKIP Unismuh Palu, Dr. Ernitasari Mulyadi, Bach. BP., M.Pd, menyambut gembira kabar prestasi tersebut. Ia menilai capaian Jeri Molida menjadi bukti jika mahasiswa Ilmu Keolahragaan Unismuh Palu memiliki potensi besar untuk berprestasi di tingkat daerah maupun nasional.
“Ini sebuah prestasi yang patut disyukuri dan diapresiasi. Namun yang tidak kalah penting, Jeri jangan pernah cepat merasa berpuas diri atas prestasinya. Teruslah mengasah kemampuan agar semakin matang di bidang olahraga,” ujar Dekan FKIP itu, Kamis (16/10/2025).
Sementara itu, Kaprodi Ilmu Keolahragaan FKIP Unismuh Palu, Erwin Zainuddin, S.Pd., M.Pd, menjelaskan bahwa kejuaraan tersebut merupakan ajang perdana yang diikuti oleh Jeri. Menariknya, kategori lomba yang diikuti Jeri adalah kelas mahasiswa pemula, yakni bagi peserta yang belum pernah mengikuti kejuaraan sebelumnya.
“Ada beberapa kelas dalam kejuaraan itu, salah satunya kelas mahasiswa. Kelas ini dikhususkan bagi mereka yang belum pernah mengikuti ajang kompetisi sebelumnya, dan alhamdulillah, mahasiswa kami berhasil unggul di kelas tersebut,” ungkap Erwin.
Atas prestasi tersebut, pihak prodi memberikan apresiasi akademik kepada Jeri Molida. Mata kuliah Renang yang menjadi bagian dari kurikulum Prodi Ilmu Keolahragaan secara resmi dikoversi, sehingga Jeri tidak perlu lagi mengikuti perkuliahan untuk mata kuliah tersebut.
Kebijakan konversi nilai ini, lanjut Erwin, bukan hanya diberikan kepada Jeri Molida semata, tetapi berlaku bagi seluruh mahasiswa yang mampu menorehkan prestasi di bidang olahraga.
“Berlaku untuk semua mahasiswa yang berprestasi. Siapa pun yang berhasil meraih medali baik emas, perak, maupun perunggu di cabang olahraga apa pun, maka prestasinya akan kami konversi ke mata kuliah yang relevan,” jelas Erwin.
Ia menambahkan, langkah tersebut bukan hanya sebagai bentuk penghargaan, tetapi juga motivasi bagi mahasiswa lainnya agar terus berusaha menorehkan prestasi.
“Kami berharap kebijakan ini bisa menjadi pemicu semangat bagi mahasiswa lain untuk ikut berkompetisi dan mengharumkan nama fakultas maupun universitas,” tambahnya. ENG