Kinerja positif juga tercermin pada arus penumpang, yang mencapai 5.918.252 orang hingga September 2025 atau tumbuh 10,06% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5.377.385 orang.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa transportasi laut kembali menjadi pilihan utama masyarakat di wilayah timur Indonesia, baik untuk mobilitas antarpulau maupun lintas negara.
Executive Director 4 Pelindo Regional 4 menjelaskan, peningkatan signifikan terjadi pada pelayaran internasional seperti rute Nunukan–Tawau (Malaysia) serta lonjakan jumlah penumpang di pelabuhan-pelabuhan besar seperti Ternate, Balikpapan, Manokwari, dan Pelabuhan Tarakan.
“Kami melihat tren positif di sektor penumpang yang didorong oleh peningkatan layanan, konektivitas, dan kenyamanan di terminal penumpang. Di Ternate misalnya, penerapan CTT System (Control Ticketing Terminal) membantu meningkatkan efisiensi dan pengawasan arus penumpang,” jelasnya.
Selain itu, peningkatan aktivitas pelayaran Dharma Lautan Utama (DLU), Damai Lautan Nusantara (DLN), dan Atosim, serta bertambahnya kunjungan kapal Pelni dan RoRo penumpang di Pelabuhan Parepare, menjadi faktor pendukung lain yang menggerakkan pertumbuhan penumpang di Regional 4.
“Kenaikan jumlah penumpang ini juga menunjukkan keberhasilan sinergi antara Pelindo, operator pelayaran, dan pemerintah daerah dalam menghidupkan kembali jalur transportasi laut yang efisien dan terjangkau bagi masyarakat,” tambah Abdul Azis.
KINERJA KONSOLIDASI YANG SOLID