Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air, Dr. Andi Ruly Djanggola, SE., M.Si., dalam pemaparannya menjelaskan bahwa PADUNGKU, yang diambil dari bahasa lokal Kaili berarti kebersamaan atau gotong royong, merupakan inovasi untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem melalui kegiatan padat karya di wilayah irigasi.
Program ini tidak hanya memperbaiki dan memelihara jaringan irigasi, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung, baik dari sisi fisik maupun sosial ekonomi.
“PADUNGKU berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat sekaligus menjaga ketahanan pangan daerah. Target kami realistis dan terukur sesuai kemampuan anggaran, tenaga kerja lokal, dan waktu pelaksanaan dalam satu tahun anggaran,” jelas Andi Ruly.
Adapun dewan juri Mandaya Awards 2025 terdiri dari, Iwan Darmawan, S.H., M.E., Direktur Bina Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI, Mohammad Noval, S.T., Direktur Pengembangan Kapasitas Pemerintah Desa, Data dan Evaluasi Perkembangan Desa Kementerian Dalam Negeri RI, Diah Kusuna Pitasari, S.P., M.M., Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI.
Menutup pernyataannya, Wagub Reny menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim penilai dan berharap inovasi PADUNGKU dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain.
“Terima kasih kepada dewan juri atas masukan dan penilaiannya. Kami siap memperbaiki dan menyempurnakan PADUNGKU agar semakin bermanfaat bagi masyarakat Sulawesi Tengah,” pungkasnya. *WAN