Henry Barus juga menyoroti pentingnya revitalisasi peralatan laboratorium yang baru-baru ini diterima Untad melalui program hibah pemerintah. Langkah tersebut, katanya, merupakan bagian dari upaya memperkuat posisi Universitas Tadulako menuju predikat Perguruan Tinggi Unggul.
“Revitalisasi peralatan bukan sekadar pembaruan fisik, tetapi juga bagian dari transformasi manajemen laboratorium agar lebih efektif, efisien, dan siap mendukung riset-riset unggulan Untad,” jelasnya.
Pada puncak kegiatan, para peserta mengikuti sesi khusus mengenai manajemen laboratorium dan persiapan asesmen ISO 17025:2017 yang dijadwalkan berlangsung pada Desember mendatang. Standar ISO tersebut menjadi tolok ukur utama dalam menjamin akurasi dan presisi hasil pengukuran, khususnya dalam pelayanan pengujian yang melibatkan instansi pemerintah dan lembaga penelitian.
Rektor Universitas Tadulako, yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Eng. Ir. Andi Rusdin, S.T., M.T., M.Sc., menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa keberadaan laboratorium terpadu merupakan elemen penting dalam mendukung riset dan inovasi di lingkungan perguruan tinggi.
Menurutnya, riset adalah pembeda utama antara universitas dan lembaga pendidikan lainnya. Namun tantangan besar yang dihadapi ialah biaya tinggi pengadaan serta perawatan peralatan laboratorium. Karena itu, pembangunan laboratorium terpadu dianggap langkah strategis dalam menghadirkan fasilitas bersama (sharing facility) yang efisien dan berkelanjutan.
Prof. Andi Rusdin juga menekankan pentingnya peningkatan produktivitas riset melalui publikasi ilmiah, paten, serta kemampuan laboratorium menghasilkan pendapatan (income generating) agar lebih mandiri secara finansial. Ia mendorong seluruh dosen dan peneliti untuk aktif memanfaatkan fasilitas laboratorium dalam riset kolaboratif, memastikan kegiatan pengujian mengacu pada standar mutu nasional dan internasional seperti SNI dan ISO.
“Mutu hasil riset ditentukan oleh mutu proses di laboratorium. Karena itu, setiap pengujian dan penelitian harus memenuhi standar akreditasi dan sistem manajemen mutu yang terukur,” tandasnya.
Selama dua hari pelaksanaan, kegiatan ini diisi dengan presentasi tematik, praktik manajemen sistem laboratorium modern, serta diskusi interaktif antara peserta dan narasumber dari berbagai perusahaan penyedia instrumen laboratorium, termasuk company dan vendor partner yang telah menjadi mitra strategis Untad dalam mendukung kegiatan riset dan pengujian.
Melalui kegiatan ini, UPA Laboratorium Terpadu Untad berharap dapat memperkuat peran laboratorium sebagai pusat unggulan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan, sekaligus memperluas jejaring kemitraan industri yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas akademik dan riset universitas.*ENG