SULTENG RAYA – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) yang berada di bawah naungan Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama mengasah keterampilan perempuan membuat produk bernilai ekonomi.

“Ecoprint menjadi media pembelajaran bahwa laki-laki maupun perempuan, memiliki peluang yang sama untuk berkontribusi dalam ekonomi kreatif berkelanjutan,” kata Kepala PSGA LPPM UIN Datokarama Dr. Wiwin Mistiani M.Pd, Sabtu (4/10/2025).

Upaya mengasah keterampilan perempuan membuat produk bernilai ekonomi, dilaksanakan oleh PSGA LPPM UIN Datokarama melalui kegiatan Pelatihan life skills berbasis gender di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.

Kegiatan yang mengangkat tema “Pelatihan Ecoprint Berbasis Gender Mengukir Warna Alam, Merajut Kesetaraan” menghadirkan 50 orang peserta terdiri dari masyarakat Kelurahan Petobo, Anggota DWP UIN Datokarama, para dosen, serta mahasiswa.

PSGA LPPM UIN Datokarama menggandeng Dinas Sosial Kota Palu untuk melatih peserta membuat ecoprint, yang dapat menjadi salah satu kerajinan produk bernilai ekonomi. “Kegiatan ini terselenggara atas dukungan penuh dari dana DIPA UIN Datokarama Palu,” ungkapnya.

Wiwin mengemukakan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan ecoprint yang tidak hanya berorientasi pada kreativitas seni dan ekonomi, tetapi juga menanamkan nilai kesetaraan gender.

“Harapan kami, melalui kegiatan ini masyarakat dapat mengembangkan keterampilan ecoprint sebagai sumber ekonomi alternatif, memperkuat pemberdayaan perempuan tanpa melupakan peran laki-laki, serta membangun kesadaran bersama akan pentingnya menjaga alam dengan cara-cara yang ramah lingkungan. Dengan demikian, ecoprint bukan hanya sekadar keterampilan, tetapi juga langkah nyata dalam merajut kesetaraan dan keberlanjutan,” ungkapnya.

“Kami atas nama panitia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini, baik dukungan moril maupun materil,” ucapnya.*ENG