Namun, kedua pasukan ini memiliki kepentingan, tujuan dan jalan yang berbeda. Dibalik rimbunnya hutan kota Palu, terdapat kelompok teroris (peserta) yang memiliki tujuan untuk menyebarkan propaganda serta menimbulkan serangan teror yang mengancam masyarakat yang dilakukan secara terstruktur dan masif.

Sedangkan, jauh di pelosok hutan Kota Palu yang gelap Kelompok Separatis (peserta) mulai bergerak, tanpa pandang bulu mereka bertujuan untuk membumi hanguskan peradaban serta merebut tampuk kekuasaan pemerintahan dan merdeka dengan cara mereka sendiri.

Terdapat dua markas utama para kelompok Teroris yaitu di atas bukit yang curam dan di bawah lereng jurang yang curam. Kelompok Separatis juga memiliki dua markas utama yaitu di dalam goa yang sulit dijangkau oleh sembarangan orang karena banyak jebakan dan perangkap yang sudah siap menghalau bagi siapapun yang ingin masuk kedalamnya, sedangkan markas yang satu lagi sangat sulit diketahui keberadaannya sebab belum ada team expedisi yang berhasil kembali dengan selamat dari sana.

Tim pasukan Elite Bayaran (panitia) adalah salah satu tim yang di utus langsung oleh para elite dari berbagai negara, mereka adalah provokator kerusuhan. Tujuan mereka jelas, kepentingan mereka jelas, agar pertempuran kedua belah pihak menjadi abadi sebagaimana abadinya para elite mengeruk kekayaan alam di bumi Sulawesi Tengah.

Suara tembakan menggema dan ledakan mortir dimana-mana memecah sunyi malam itu. Asap blerang yang hitam pekat membumbung menciptakan udara yang begitu menyesakkan dada, jeritan dan teriakan seakan menjadi nada-nada terakhir yang mengantarkan jiwa-jiwa itu melewati waktu sakaratul maut mereka.