Ketua Yayasan Cahaya Ilmu Kreatif, Welly Andries Sompie, dalam sambutannya menekankan pentingnya dukungan bersama dalam meningkatkan kemampuan komunikasi lintas bahasa, khususnya Mandarin. Menurutnya, bahasa Mandarin bukanlah bahasa yang mudah sehingga dibutuhkan latihan rutin serta keberlanjutan program ke tahap lanjutan.

“Komitmen aktif dari peserta sangat dibutuhkan agar pelatihan ini benar-benar bermanfaat,” ujarnya.

Dalam arahannya, Bupati Delis Julkarson Hehi menyampaikan apresiasinya karena Kabupaten Morut menjadi daerah pertama di Provinsi Sulawesi Tengah yang menggelar pelatihan bahasa Mandarin secara gratis. Ia menegaskan bahwa peningkatan mutu dan kualitas pendidikan berbasis daya saing merupakan fondasi penting dalam menyiapkan sumber daya manusia.

“Pemerintah daerah menyiapkan fasilitas, namun keberhasilan tetap bergantung pada komitmen peserta didik. Kesuksesan butuh proses, manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, karena hasilnya akan kembali untuk diri sendiri,” tegas Bupati.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Forkopimda dan jajaran pemerintah daerah, di antaranya Kajari Morut yang diwakili Kadi Datun Natanael, SH, Kepala Dinas Nakertrans Kartiyanis Lakawa, S.T, perwakilan Danramil 1311-03 Petasia Serma Alimuddin, sejumlah camat serta tamu undangan dari berbagai pimpinan perusahaan di Morowali Utara.

Pelatihan Bahasa Mandarin ini diharapkan tidak hanya memperkuat kemampuan komunikasi masyarakat, tetapi juga meningkatkan daya saing sumber daya manusia lokal, khususnya di sektor tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan investasi asing di Morowali Utara. *VAN