SULTENG RAYA – Tujuh hari sejak kepergian Hijrah, warga Desa Maponu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, yang ditemukan meninggal pada Sabtu (20/9/2025). Keluarga besar pun menggelar pengajian untuk mengenang sekaligus mendoakan almarhumah.
Lewat tahlilan tersebut, keluarga berharap Hijrah mendapat ketenangan. Ibu almarhumah, Ririn mengenang anaknya yang sangat perhatian kepada keluarga, meski tidak tinggal bersama. Bahkan Ririn mengkisahkan, almarhumah berniat membelikan motor dan membantu membayar sekolah adik tirinya.
Setiap gajian, ungkap Ririn, dirinya selalu dikirimi uang padahal sudah sejak lama tinggal bersama neneknya. Menurut Ririn, Hijrah anak yang baik dan tidak banyak berbicara. “Apapun itu kalau marah dia hanya diam, tidak pernah bicara kasar, tidak pernah membantah,” cerita Ririn.
Tangis Ririn pun pecah saat mengingat anaknya yang dibunuh secara kejam. “Apa salah anak saya, dia hanya menjalankan tugas,” ujarnya.